Minggu, Oktober 13, 2024
BerandaNasionalPj Bupati Ajak Lintas Sektor Bersama Entaskan Stunting di Abdya

Pj Bupati Ajak Lintas Sektor Bersama Entaskan Stunting di Abdya

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Darmansah mengajak lintas sektor di daerah itu untuk bersama-sama mengentaskan stunting.

“Upaya mempercepat penurunan stunting di Aceh Barat Daya adalah memperkuat sinergitas dan kolaborasi lintas sektor secara intensif di setiap tingkatan wilayah,” kata Darmansah di Blangpidie, Rabu (12/10/2022).

Hal itu ditegaskan Pj Bupati Abdya Darmansah saat membuka dan memberi sambutan Rapat Koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting (PPS) Bersama TNI, IBI, Dan TP-PKK.

Rapat koordinasi digelar Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh. Kegiatan diikuti sekitar 75 peserta ini bertujuan mengajak TNI IBI, dan PKK, untuk bekerja sama mengentaskan stunting.

BACA: Percepat Penurunan Stunting, Pemerintah Libatkan Tokoh Agama

Kegiatan dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs Sahidal Kastri M Pd, Ketua DPRK Abdya Nurdianto, Komandan Kodim (Dandim) 0110 Letkol Inf Roqich Hariadi, Koordinator Bidang ADPIN Perwakilan BKKBN Aceh Drs Saflawi TR MM, dan lainnya.

Darmansah mengatakan di antara faktor mempengaruhi kualitas sumber daya manusia adalah stunting. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya mengentaskan stunting guna melahirkan generasi unggul di masa mendatang.

Pj Bupati juga berharap rapat koordinasi tersebut dapat menjadi momentum refleksi, sekaligus menumbuhkan harapan dan keyakinan bahwa Abdya mampu menciptakan sumber daya manusia unggul, yaitu manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

“Sumber daya manusia ini akan menjadi kekuatan kita di dalam menyongsong Indonesia Negara Maju 2045,” tegas Darmansyah.

Darmansyah mengatakan jumlah stunting Aceh Barat Daya adalah 1.339 anak dari total 152 desa dengan kecamatan tertinggi angka stunting adalah Kecamatan Babahrot yaitu sebanyak 146 anak.

BACA: BKKBN: Atur Jarak Kelahiran Cegah Stunting

“Dengan mencari akar permasalahan stunting dengan tepat dan cepat, saya yakin kita akan mampu menurunkan pravelensi stunting di Abdya sehingga mencapai target nasional yaitu sebesar 14 persen,” kata Darmansah.

Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Sahidal Katri menyebutkan berdasarkan hasil Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka stunting Kabupaten Aceh Barat Daya adalah 33,2 persen, menempati urutan ke 10 di Provinsi Aceh.

“Ini artinya terdapat 33 anak stunting dari 100 anak yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya,” paparnya.

Stunting tidak hanya pada persoalan pertumbuhan anak saja, kata dia, namun lebih komprehensif terkait juga aspek perkembangan anak, yang nantinya berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal.

“Stunting akan berakibat pada kemampuan mental dan persiapan belajar anak berada di bawah rata-rata anak lainnya. Hal ini berakibat buruk untuk prestasi belajar anak untuk jangka waktu yang panjang,” jelas dia.

BACA: BKKBN dan Dharma Pertiwi TNI Motivasi Warga Aceh untuk Penurunan Stunting

Ada dua pendekatan intervensi yang dilakukan dalam percepatan penurunan stunting, sebut Sahidal, yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang difokuskan pada masa 1.000 hari pertama kehidupan.

Intervensi spesifik adalah intervensi berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Sementara, intervensi sensitif adalah intervensi pendukung seperti penyediaan sarana air bersih.

Serta, sanitasi, lingkungan sehat, dan perilaku hidup bersih sehat dari masyarakat serta pola asuh yang baik dan sesuai kearifan lokal masing-masing daerah.

“Setiap kabupaten kota memiliki akar permasalahan berbeda-beda. Penyelesaian masalah juga dilakukan dengan cara yang berbeda pula sesuai kearifan lokal masing-masing wilayah,” demikian tutur Sahidal.

Sementara itu, Dandim) 0110 Letkol Inf Roqich Hariadi mengatakan pencegahan dan penanganan stunting adalah perintah dan amanah Presiden Jokowi.

“Dan ini masuk dalam program prioritas nasional yang harus dilaksanakan semua lini dan lintas sektor, bukan hanya menjadi tanggung jawab BKKBN,” kata Roqich Hariadi.

BACA: TNI Kolaborasi dengan BKKBN untuk Percepatan Penurunan Stunting

Roqich Hariadi mengatakan Kodim 0110 Abdya berpartisipasi dan mengambil peran dalam berbagai kegiatan yang mendukung program pencegahan dan percepatan penurunan stunting.

“Ini perintah dan amanah Presiden, maka dari itu harus dilaksanakan. Saya yakin dengan memperkuat sinergisitas dan kolaborasi dari berbagai pihak, percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Abdya bisa terlaksana dengan baik,” kata Roqich Hariadi.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Aceh Elfira Wahyuni mengatakan bukan semata-mata stuntingnya yang menjadi masalah. Akan tetapi yang lebih penting adalah proses terjadinya stunting bersamaan dengan proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan perkembangan semua organ lainnya.

BACA: Kota Sabang Peringkat Dua Terendah Angka Stunting di Aceh

“Karena itu kami, berfokus penurunan dan pencegahan stunting pada promosi kesehatan 1.000 hari pertama kehidupan, seperti upaya pencegahan, pemberian asuhan pada ibu pra hamil dan hamil, pertolongan persalinan normal, dan lainnya,” kata Elfira Wahyuni.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar anak di usianya.

Waspada Aceh on TV

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER