Nagan Raya (Waspada Aceh) – Masyarakat Desa Blang Ara Gampong Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Kamis (26/12/2019), melakukan penyegelan kantor keuchik (kepala desa), sebagai penolakan tapal batas antara Blang Ara Gampong dengan Desa Krueng Kulu dan masalah dana desa.
“Kami lakukan ini karena Kades Blang Ara Gampong tidak terbuka tentang dana desa 2016. Maka hal ini terbukti bahwa di Desa Blang Ara Gampong tidak ada tapal batas, karena tidak pernah melakukan musyawarah bersama masyarakat tentang APBG yang menyebabkan warga gampong minim informasi tersebut,” tegas salah seorang masyarakat Blang Ara Gampong, Usman Syam.
Ditegaskan Usman, selain itu mereka menolak terkait pemisahan antara Blang Ara Gampong dengan Desa Krueng Kulu. Karena kata dia, mayoritas masyarakat dari Blang Ara Gampong bukan dari Desa Krueng Kulu. Sementara batas Desa Krueng Kulu dengan Blang Ara Gampong masih bermasalah.
Kades Blang Gampong, Muhammad Sani, dalam musyawarah yang dilakukan bersama masyarakat dalam penyataannya menjelaskan, atas nama Kades Blang Ara Gampong bersama Kades Krueng Kulu sepakat atas tapal batas. Untuk sementara batas Desa Blang Ara Gampong dengan Krueng Kulu ditetapkan pada titik dasar, tidak boleh diganggu gugat.
Sementara Camat Seunagan Timur, Teuku Muksin mengaku, akan menetapkan tapal batas tersebut dan persoalan ini harus dilakukan dengan musyawarah.
“Kalau tapal batas ini menjadi rumit tidak ada penjelasan maka akan kita lakukan evaluasi tentang Batas Gampong dan batas administrasinya,” kata camat.
Usai melakukan musyawarah, masyarakat Blang Ara Gampong bersama Muspika Kecamatan Seunagan Timur langsung meninjau tapal batas kedua desa tersebut yang dihadiri Camat Seunagan Timur T.Muksin, Kapolsek Seunagan Timur Ipda Very Syahputra, Kades Krueng Kulu T.Alamuddin, Kades Blang Ara Gampong Muhammad Sani, Sekdes Affadinur dan Tuha Peut Sudirman. (Cb07)
