Banda Aceh (Waspada Aceh) – Beberapa waktu lalu Pemprov Aceh berencana membagikan bansos untuk mahasiswa rantau yang tidak kembali ke Aceh, mengingat imbauan pemertintah untuk tidak pulangkampung (mudik). Namun hingga sekarang bansos yang dijanjikan tak kunjung cair dan belum diterima oleh para mahasiswa.
Wakil Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Aceh (HIMPAC) Sumatera Barat, Ikhsanul Akmal, mempertanyakan janji Pemerintah Aceh tersebut. Dia mengatakan, mahasiswa berhak menagih janji itu, mengingat Pemerintah Aceh telah menggelontorkan dana sebesar Rp1,7 triliun rupiah untuk penanggulangan COVID-19.
“Pemerintah Aceh sudah berjanji untuk membagikan bansos kepada mahasiswa yang tetap bertahan di perantauan. Pemerintah Aceh juga mengimbau agar para mahasiswa untuk sementara tidak pulang kampung saat bulan Ramadhan. Jangan sampai Pemerintah Aceh lepas tangan,” kata Ikhsanul Akmal dalam siaran persnya yang diterima Waspadaaceh.com, Senin (18/5/2020).
Akmal juga mengatakan masih berharap kepedulian Pemerintah Aceh kepada mahasiswa yang masih berada di perantauan.
“Kami berharap Pemerintah Aceh untuk menyegerakan bantuan, lebaran tidak lama lagi. Jangan sampai mereka yang mengindahkan imbauan pemerintah, malah dikhianati,” lanjutnya.
Sementara itu Ketua Umum HIMPAC , Muhammad, menambahkan bahwa Pemerintah Aceh jangan terlalu lambat dalam menyalurkan dana bantuan sosial. Terlebih lagi semenjak diberlakukannya PSBB di Sumatera Barat, mobiltas mahasiswa Aceh menjadi terbatas.
“Kami sudah mengirimkan data mahasiswa jauh-jauh hari tetapi hingga sekarang belum ada kejelasan kapan dana itu cair. Semenjak diberlakukan PSBB di Sumatera Barat, rekan-rekan kami di sana berada dalam keadaan sulit,” ungkapnya. (Ris)
