Tapaktuan (Waspada Aceh) – Wajah kesal seorang pemuda, Baital, tampak terlihat saat menjelaskan keluhannya ketika Air PDAM Tirta Naga Tapaktuan berhenti menggalir ke kediamannya.
Kepada Waspadaaceh.com, Baital, tinggal di Desa Gampong Hilir, Tapaktuan, Kamis (9/1/2020) mengatakan, dia sudah enam hari tidak mendapatkan suplai air PDAM Tirta Naga Tapaktuan.
“Sudah dua kali saya pertanyakan ke PDAM, namun sampai hari ini kran kami kering, air masih berhenti mengalir,” katanya di Tapaktuan.
Dia mengakui, mulai bosan menunggu kepastian air PDAM kapan dapat mengalir kembali ke rumah warga. Sebab, air adalah kebutuhan sehari-hari masyarakat, terutama ibu rumah tangga.
“Saya terpaksa mandi di tempat kawan daerah Jambo Apha. Ada juga warga lain terpaksa mandi menggunakan air galon. Pergalon harganya Rp5.000,” ujarnya.
Sementara Direktur PDAM Tirta Naga Tapaktuan, Cut Maisarah, menjelaskan, air PDAM mati disebabkan jaringan pipa banyak tersumbat di sejumlah titik. Termasuk di Jalan T. Ben Mahmud Tapaktuan, Gampong Hilir.
“Sore tadi petugas kita sudah memperbaiki pipa tersebut di jalan T. Ben Mahmud. Mungkin belum normal saja,” jelasnya.
Penyebabnya sekarang, sambung Cut Maisarah, jaringan pipa PDAM Tirta Naga Tapaktuan banyak titik yang tersumbat. Kondisinya di dalam pipa itu sudah berlumpur dan mengeras.
“Kami setiap hari mengecek di mana lagi pipa yang tersumbat. Sementara pipa itu pun sudah lama, itu masalahnya. Namun kami tetap berusaha memperbaikinya,” pungkanya.(Faisal)
