Blangkejeren (Waspada Aceh) – Bocah ini berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang guru dan Ibunya sebagai ibu rumah tangga biasa. Heri Syahputra, anak pertama yang mampu membanggakan orang tua, telah mengkhatamkan hafalan Qur’an 30 Juz dalam 15 jam.
Bulan April, merupakan hari bersejarah dan kebahagian bagi keluarga besar Pesantren Darul Qur’an Kumbang Indah Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara. Mengapa tidak, keberhasilan Heri merupakan suntikan motivasi bagi siswa-siswi di pesantren itu.
Heri Syahputra yang menginjak kelas 2 MAS itu, merupakan buah hati pertama dari Fardan dan Hatijah. Heri panggilan akrabnya, merupakan anak emas di Pesantren Darul Quran Kumbang Indah Kutacane. Julukan anak emas tak lain merupakan buah prestasi sejak ia masuk pertama kali di pesantren itu.
Mudah mudahan kelak dia mampu menolong orang tuanya dari pedihnya api neraka. Memelihara dan membesarkan anak yang shaleh mendapat dua keberuntungan, dunia dan akhirat.
Heri Syahputra, kelahiran Penosan, Blangjerango 12 Mei 2001 ini, mulai tertarik dengan hafalan Qur’an sejak ia masuk di bangku kelas 2 SMP Pesantren Darul Qur’an Kumbang Indah Kutacane. Dengan keuletan ditambah dorongan dari kedua orang tua, Heri mampu menghafal Qur’an Khatam Syahadah dalam waktu kurang lebih 2 tahun.
“Heri ingin melihat Ayah dan Ibu bahagia. Dengan Al-Qur’an kelak mereka bisa mendapatkan syafaat. Heri ingin bersama mereka di Syurga,” kata Heri penuh haru.
Proses menghafal ia lakukan dengan cara menghafal secara berulang, kemudian ia muraja’ah (mengulang) di sela-sela waktu istirahat. Maka tidak heran ketika ia mulai menghafal, dalam waktu beberapa bulan saja, Heri telah mengkhatamkan 4-5 Juz.
Untuk menguatkan hafalannya, santri yang hobi membaca ini selalu melakukan takrir hafalan setiap hari 1 – 2 lembar. Pernah dia menghafal hingga setengah juz. Tahap pertama menghafal dengan membaca agar lancar, setiap ayatnya dihafal berulang-ulang hingga benar-benar hafal.
Dari pengakuan Fardan orang tua Heri, bahwa Pimpinan Pesantren Darul Quran Kumbang Indah menyampaikan bahwa Heri mampu menyelesaikan hafalan Al-Quran 30 juz dalam waktu lebih cepat dari target yang diterapkan pesantren itu.
Alhamdulillah, kata Fardan, yang berharap anaknya itu bisa memotivasi santri lain yang ada di Gayo Lues, seiring program seribu Tahfiz Qur’an sedang digalakan oleh Bupati Gayo Lues. Semoga Gayo Lues berjuluk Kota Hafizh, yang menelurkan banyak santri hafizh dan hafizah. Dengan begitu harapan yang sama Gayo Lues mendapat ribuan rahmat dan hidayah Allah.(Jasvira Sautisa)
