Sigli (Waspada Aceh) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pidie, Aceh, melibatkan 23 pengawas sekolah melakukan supervisi silang terhadap 279 Sekolah Dasar (SD) di daerah itu. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten berjuluk “Pang Ulee Buet Ibadat, Pang Ulee Hareukat Meugoe”.
“Supervisi silang ini sebagai salah satu upaya Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie untuk mendongkrak kualitas pendidikan yang semakin baik. Karena pembinaan kepala sekolah dan para guru, juga berimbas pada siswa dan akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa terwujud secara menyeluruh,” kata Kasi Kurikulum Sekolah Dasar Disdik Kabupaten Pidie Mutiyawati, Jumat (27/11/2020).
Penyataan ini disampaikan Mutiyawati di sela-sela melakukan supervisi silang di SDN Blang Kula, Kecamatan Grong-grong, Pidie. Lanjut dia, kegiatan suvervisi silang ini telah dimulai sejak 29 September 2020 sampai 5 Desember 2020.
Dari 23 orang jumlah total pengawas sekolah yang dirunkan, mereka dibagi empat kelompok. Setiap kelompok ditargetkan dapat mengunjungi lima sekolah per hari.
“Hari ini yang kunjungi SDN Blang Kula kelompok II. Kelompok II ini terdiri dari Mustafa, S.Pd,MPd, Husaini, S.Pd, Dra.Juairiah, M.Pd, Nurmalawati,S.Pd,M.Si, dan Naiza, S.pd.Msi,” katanya.
Hasil dari supervisi silang tahun ini akan dipaparkan atau dipersentasikan di Oproom Kantor bupati Pidie. Semua kepala sekolah dan pengawas diundang pada saat dilaksanakannya acara pemaparan itu. Dalam kegiatan itu nantinya para kepala sekolah diberikan raport. Degan rapor tersebut, para kepala sekolah bisa melihat kelebihan dan kekurangan sekolah yang dipimpinnya.
“Kegiatan supervisi ini kami laksanakan setiap tahun. Tujuannya juga untuk memotivasi para kepala sekolah, karena nantinya para kepala sekolah juga akan mendapat penghargaan dari dinas,” ujarnya.
Rutin Pembinaan
Juairiah, salah seorang pengawas sekolah binaan wilayah Kota Sigli, Kabupaten Pidie, kepada Waspada, menuturkan jika pihaknya rutin setiap bulan melakukan pembinaan ke semua sekolah.
“Setiap bulan kami turun ke sekolah. Kita buat kepala sekolah degan dewan guru seperti kawan, bukan atasan bawahan. Ketika ada kendala, mereka bisa langsung berkoordinasi dengan kami,” katanya. (b06)
