Kutacane (Waspada Aceh) – Kabupaten Aceh Tenggara kembali berduka dan kehilangan salah seorang ulama kharismatik, setelah Ustaz Muhammad Abbas, dipanggil menghadap sang Khalik, Sabtu (7/3/2020), pada usia 49 tahun.
Kepergian Ustaz Muhammad Abbas yang dikenal sebagai ulam kharismatik dan salah seorang penceramah kondang yang paling disukai di Aceh Tenggara tersebut, tak ayal membuat masyarakat bumi “Sepakat Segenep” berduka.
Ketua MPU Aceh Tenggara, Ustaz Jamaluddin, kepada Waspada Minggu (8/3/2020) mengatakan, sebelum wafat, Ustaz Abbas sempat menjalani perawatan di RSU Saudin Kutacane selama satu hari. Dia kemudian dirujuk untuk menjalani pengobatan dan rawat inap di salah satu RSU di Kota Medan.
Namun pada Jumat (6/3/2020), almarhum keluar dari rumah sakit dan kembali ke rumahnya di Kute Prapat Hulu, Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara. Tapi kemudian penyakitnya kambuh lagi, dan pada Sabtu malam (7/3/2020) sebelum maghrib, dia dilarikan ke RSU Umum Sahudin Kutacane, sampai akhirnya dia menghembuskan nafas yang terakhir.
Khabar dari saudara, teman dan kerabatnya, almarhum Ustaz Abbas selama ini aktif di MPU (Majelis Permusyawaratan Ulama) dan dipercaya sebagai Wakil Ketua 1 MPU. Dia banyak mengisi ceramah dan dakwah di seluruh daerah Aceh Tenggara, sampai dengan sakit yang disebut-sebut karena menderita gagal ginjal.
Ketua Baitul Mal, Ustaz Akram dan Nurman Sani serta beberapa warga Aceh Tenggara yang ditemi Waspada, mengaku kaget dan sedih mendengar khabar duka meninggalnya Ustaz Muhammad Abbas.
Ketua MPU, Ustaz Jamaluddin menambahkan, sebagai Wakil Ketua 1 yang membidangi Fatwa dan Dakwah, almarhum banyak berkontribusi bagi perkembangan dan kemajuan lembaga MPU Agara.
”Pastinya kami sangat merasa kehilangan atas wafatnya Ustaz Muhammad Abbas yang pernah terpilih sebagai anggota DPRK Aceh Tenggara, saat pemekaran Kabupaten Gayo Lues dari Aceh Tenggara tersebut,” urai Jamaluddin.
Almarhum dimakamkan Minggu pagi tadi (8/3/2020) di Kute Prapat Hulu Kutacane, Aceh Tenggara. (Ali Amran)
