Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kejadian tak terduga menimpa Mantan Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) saat hendak terbang ke Banda Aceh.
Pesawat yang ditumpanginya dari Jakarta harus kembali ke bandara tak lama setelah lepas landas karena mesin kemasukan burung.
Alhasil, JK batal hadir langsung di acara penyerahan penghargaan sebagai Tokoh Perdamaian Aceh di Museum UIN Ar-Raniry, Kamis (14/8/2025). Ia hanya bisa menyapa hadirin dan menyampaikan pidatonya lewat sambungan Zoom.
“Pagi sudah terbang dari Jakarta. Sepuluh menit kemudian ada masalah di pesawat. Mesin dimasuki burung, jadi harus kembali. Saya pikir cuma 10-20 menit selesai, ternyata harus masuk bengkel,” ujar JK, disambut tawa kecil para undangan.
Meski hanya tampil di layar, pesan JK menegaskan bahwa perdamaian Aceh yang terjalin sejak penandatanganan MoU Helsinki 2005 harus diisi dengan pembangunan dan kemajuan rakyat.
“Tujuan akhir dari perdamaian adalah kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah. Setelah konflik selesai, tantangan berikutnya adalah mengelola sumber daya dan membangun sektor penting seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan perdagangan,” tegasnya.
JK mengingatkan, perdamaian tidak lahir begitu saja, melainkan dari proses panjang negosiasi antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Momentum tsunami 2004, kata JK, menjadi pemicu percepatan perundingan yang akhirnya memberi porsi pendapatan migas lebih besar bagi Aceh.
“Perdamaian harus diisi. Jangan hanya berhenti pada tidak adanya konflik, tetapi harus menghasilkan kemajuan nyata bagi rakyat Aceh,” tutup JK. (*)
