Senin, Mei 20, 2024
Google search engine
BerandaPositif Corona di Aceh Tembus 1.632 Orang, IDI Minta Pembatasan Ruang Gerak

Positif Corona di Aceh Tembus 1.632 Orang, IDI Minta Pembatasan Ruang Gerak

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Hingga, Senin (31/8/2020), kasus positif Corona atau COVID-19 di Provinsi Aceh tembus 1.632 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 2.522 orang.

Kasus positif Corona ini setiap hari meningkat tajam. Oleh karena itu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh meminta adanya pembatasan ruang gerak.

Mengutip data terbaru dari situs resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dari https://covid19.acehprov.go.id/, 31 Agustus 2020, peningkatan kasus terus menunjukan tren meningkat. Untuk kasus ODP sebanyak 2.522 orang dengan rincian pemantauan 87 orang dan selesai pemantauan 2.435.

Untuk kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 253 orang dengan rincian dalam perawatan 27 orang, sehat 215 orang dan meninggal dunia 11 orang. Sedangkan kasus positif mencapai 1.632 orang dengan rincian pasien dalam perawatan 954 orang, sembuh 615 orang dan meninggal 63 orang.

Ketua IDI Aceh Dr dr Syafrizal Rahman, MKes, SpOT, kepada waspadaaceh.com mengatakan, perlunya pembatasan ruang gerak yang dilakukan oleh pemerintah. Apalagi, dia meyakini kasus positif di Aceh sebenarnya lebih besar dari yang terdata.

“Kasus di Aceh ini sudah sangat-sangat mengkhawatirkan. Dengan pemeriksaan yang terbatas, tapi lonjokan kasus perharinya terus masuk rangking nasional. Saya yakin real di lapangan sebenarnya kasus kita jauh lebih banyak dan mereka yang carrier ini terus bergerak kesana kemari menyebarkan virus menambah kasus lagi dan lagi,” kata Syafrizal.

Dia menjelaskan tanpa upaya membatasi ruang gerak, nantinya akan kesulitan. Apalagi strategi test tracking dan treatment belum berjalan baik.

“Edukasi masyarakat juga masih kurang terbukti, dengan masih kurangnya kesadaran masyarakat. Edukasi masyarakat memang butuh waktu, sehingga aturan yang membatasi gerak dan juga membuat masyarakat patuh harus segera keluar. Saya khawatir sebentar lagi kita terlambat. Ini harus ada atensi khusus,” tegasnya. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER