Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sebanyak 9.528 warga Kota Banda Aceh mendapatkan bantuan pangan berupa beras gratis dari Pemerintah Kota Banda Aceh bekerja sama dengan PT POS Indonesia dan Perum Bulog Aceh.
Bantuan beras seberat 95,28 ton per bhlan ini disalurkan secara bertahap mulai dari Januari hingga Juni 2024.
Lokasi penyaluran bantuan melalui Kantor Pos Kuta Alam Banda Aceh. Pada Kamis (1/2/2024), suasana di sana tampak ramai. Warga yang sudah terdaftar sebagai penerima manfaat mengantri dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) sebagai syarat pengambilan beras.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Banda Aceh, Fadhil, mengatakan bahwa penyaluran bantuan pangan ini untuk menekan inflasi dan mengentaskan kemiskinan. Sistem penerima sudah terdata by name by address.
“Arah dari PJ Wali Kota Banda Aceh Amiruddin adalah jangan sampai salah sasaran. Dampaknya harus bisa dirasakan dan masyarakat bisa menikmati dan akhirnya berpartisipasi bersama membangun kota. Pengentasan kemiskinan dan partisipasi dalam membangun kota Banda Aceh adalah tujuan kami,” katanya.
Executif General Manager PT POS Indonesia Cabang Banda Aceh,Nur Zamaluddin, mengatakan jumlah alokasi penerima manfaat bantuan pangan di Kota Banda Aceh adalah 9.528 orang. Setiap bulan, mereka mendapat 10 kg beras per keluarga penerima manfaat (KPM).
“Penyalurannya ditargetkan tahap pertama alokasi Januari 10 hari ke depan diselesaikan. Semoga dapat dukungan dari pemerintah atau forkopimda. Kami tertib mengkoordinasikan penyaluran ini,” ucapnya.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Aceh, Saldi Aldryn, menambahkan bahwa saat ini stok beras di seluruh Aceh mencapai 18.600 ton. Ia menjamin bahwa stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh, termasuk penerima bantuan pangan. “Akan masuk lagi beras 10.000 ton dalam bulan ini. Jadi, tidak perlu khawatir. Kami siap mendukung program pemerintah dalam penyaluran bantuan pangan ini,” tuturnya.
Salah satu penerima bantuan, Hilmia (56), mengaku senang mendapat bantuan beras seberat 10 kg. Ia bekerja sebagai tukang cuci, sedangkan suaminya sebagai buruh harian lepas. Mereka berusaha memenuhi kebutuhan hidup dengan memiliki dua anak.
“Alhamdulillah, dengan adanya bantuan ini meringankan kami. Beras 10 kg ini bisa bertahan hingga 20 hari ke depan,” ujarnya.
Hilmia juga mengapresiasi langkah pemerintah yang telah memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan. (*)
