Calang (Waspada Aceh) – Sebanyak 16 warga luar Provinsi Aceh yang merupakan pekerja dan pengawas untuk pengembangan jaringan Telkom di Aceh Jaya, untuk sementara terpaksa dipulangkan hingga wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dinyatakan bebas.
Kepala Desa Monmata, Isvandi saat dihubungi Waspadaaceh.com, Senin (6/4/2020) membenarkan, ada warga luar Aceh sebanyak 16 orang yang masuk ke desanya
“Ada 16 warga luar Aceh yang terdiri dari 13 orang pekerja pengembangan jaringan Telkom dan tiga orang pengawas, mereka tidak pernah melapor semenjak mereka tiba di Desa Monmata,” ungkapnya
Isvandi menjelaskan 16 warga dari luar Provinsi Aceh tersebut sudah sejak Jumat (3/4/2020) berada di desanya.
“Ada sekitar tiga hari lalu mereka tiba di desa kami. Di sini mereka menginap di gudang penyimpangan alat, kalau kerjanya di luar desa,” jelas Isvandi.
Sementara itu, Camat Krueng Sabee, Fajri, saat dimintai tanggapanya mengatakan sebelumnya juga sudah menerima laporan dari Kepala Desa Monmata tentang adanya pendatang sebanyak 16 orang.
“Setelah melakukan koordinasi bersama dengan pimpinan dan pihak terkait, akhirnya diputuskan untuk sementara waktu pengerjaan pengembangan jaringan Telkom ditunda dulu serta pekerjanya dipulangkan,” ujar Camat Fajri.
Langkah itu, lanjutnya, juga sudah sesuai dengan arahan dari Bupati Aceh Jaya guna memutuskan mata rantai COVID-19. Tidak dibenarkan adanya pendatang atau pekerja dari luar menetap di Aceh Jaya untuk sementara ini, ujarnya.
“Sesuai dengan arahan bupati untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19, maka para pendatang khususnya pekerja dari luar akan kami suruh pulang kembali ke daerah masing-masing. Allhamdullah mereka tadi sudah kembali ke daerahnya,” pungkas Fajri. (Zammil)
