Tapaktuan (Waspada Aceh) – Hamparan laut yang biru, suasana tenang, tentunya dapat memanjakan mata anda saat mengunjungi keindahan pesona destinasi wisata Pulau Dua yang terletak di Gampong Ujung Pulau Rayeuk, Kecamatan Bakongan Timur, Aceh Selatan.
Wisata Pulau Dua disebut sebagai surga yang pesona pantainya begitu eksotis. Saat ini wisata Pulau Dua menjadi salah satu ikon wisata yang kerap dikunjungi warga Aceh Selatan saat hari libur.
Jarak dari Kota Tapaktuan, ke Ujung Pulau Rayeuk, memakan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan mengunakan roda dua. Untuk menyambarang di pulau dua anda harus menyewa boet nelayan dengan tarif Rp. 35.000 per/orang.
Dari dataran pantai Ujung Pulau Rayeuk, menyeberang kelokasi pulau dua membutuhkan waktu 15 menit. Anda akan diantar jemput sampai lokasi wisata Pulau Dua yang benar-benar memanjakan mata para anda sebagai wisatawan.
Di wisata Pulau Dua Bakongan, anda dampat menikmati hamparan laut yang biru dan suasana patai yang tenang. Kegiatan lain bisa anda lakukan seperti memancing, bakar ikan dengan komunitas atau keluaga. Ada juga yang menginap dengan cara berkemah.
Menurut salah seorang pengunjung wisata Pulau Dua Aceh Selatan, Khairiman, objek wisata itu diberi nama pulau dua, karena posisi pulau berada berdekatan dengan bentuk yang sama.
“Kedua pulau ini dipenuhi dengan pohon kelapa, ketapang, dan cemara yang menjadi tempat istirahat bagi para nelayan,” katanya kepada Waspadaaceh.com, Minggu (19/1/2019) di lokasi pulau Dua Bakongan.
Bersihkan Sampah Anorganik
Sementara pada hari yang sama, Komunitas Wisata Tuantapa membersihkan sampah anorganik di pulau dua. Kegiatan di pulau dua telah rutinitas dilakukan 6 bulan sekali sejak tahun 2017.
Ketua Umum Komunitas Wisata Tuantapa, Mucshin, menyampaikan, pihaknya hari ini dapat mengumpulkan sekitar 50 kantong besar sampah anorganik.
“Sampah sampah yang sudah kita kumpulkan ini kita bawa ke daratan semua dan kita buang ke tempat pembuangan akhir sampah,” ujarnya.
Dia berharap, wisatawan yang datang kepulau dua dapat menjaga keasrian pulau ini. Dengan tanpa meninggalkan jejak sampah pulau ini. Namun semua sampah anorganik dibawa balik ketika pulang.
“Kita akan selalu menerapkan ASAKU (Ada Sampah Ambil Kumpulkan) sehingga spot wisata ini tetap asri dan terjaga,” harapnya.
Senada dengan itu, Irwandi, selaku koordinator lapangan, mengharapkan, di objek wisata pulau dua dapat dibangun dermaga apung. Sehingga proses pendaratan boat untuk menurunkan penumpang dapat langsung ke pantai.
“Tidak lagi perlu naik perahu kecil yang sangat rentan musibah,” pungkasnya.(Faisal)
