Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
BerandaAceh Rawan Penyebaran Corona dari Sumut, IDI Minta Perketat Pemeriksaan di Perbatasan

Aceh Rawan Penyebaran Corona dari Sumut, IDI Minta Perketat Pemeriksaan di Perbatasan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Provinsi Aceh menjadi daerah dengan potensi penyebaran COVID-19 paling rentan dari Provinsi Sumatera Utara. Lintas batas yang dekat serta mobilitas warga kedua provinsi yang cukup tinggi menjadi salah satu indikatornya.

“Saat ini kondisi penyebaran COVID-19 akan semakin banyak di Aceh paska transmisi lokal, karena beberapa hal. Seperti perbatasan darat kita dengan Sumatera Utara (dengan kasus hampir 1.500) yang tidak dikawal ketat. Karena sebagian besar kasus impor kita berasal dari Sumut. Syukurlah bahwa beberapa hari belakangan sudah mulai ada upaya bersama Aceh dan Sumut,” kata Ketua IDI Provinsi Aceh Dr.dr Syafrizal Rahman, MKES SpOT kepada waspadaaceh.com, Senin (29/6/2020).

Syafrizal mengatakan, kesiagaan masyarakat terhadap COVID-19 yang sudah mulai kendor setelah hampir 3 bulan dan ditambah banyaknya opini dikembangkan yang menggambarkan bahwa Corona ini hanya rekayasa. Untuk itu, perlunya penegakan aturan secara tegas untuk kedisiplinan protokol kesehatan.

Ketua IDI Provinsi Aceh, Dr.dr.Syafrizal Rahman, MKES, SpOT. (Foto/Ist)

“Kurangnya pengawasan penegakan aturan kedisiplinan terkait protokol COVID-19. Kurang banyaknya surveillance test (test massal COVID-19). Jadi, ini harus dikembangkan lagi dan diperbanyak,” ujarnya.

Dia menjelaskan sebanyak 80-90 kasus yang berada di Aceh juga adalah kasus OTG dan kasus ringan, sehingga kemudian keluar beberapa pernyataan bahwa mereka yang tertular ini sehat-sehat saja. Opini ini terbentuk sehingga menciptakan masyarakat yang abai pada protokol kesehatan.

“Namun perlu disadari Aceh baru saja memulai penjalaran wabah ini. Bila kita tidak segera melakukan pengetatan kembali seperti kondisi awal Maret dulu, sangat di khawatirkan, lonjakan akan cepat terjadi dan memakan banyak korban. Salah satu cara efektif untuk menyadarkan kembali masyarakat adalah dengan melakukan kembali sosialisasi besar-besaran terkait Corona dan transmisi lokal,” ungkapnya.

Dia menilai, selanjutnya menjalankan berbagai peraturan yang sudah dibuat untuk terlaksananya protokol COVID-19, seperti memakai masker, menjaga jarak dan cuci tangan. Seperti Kota Banda Aceh, kata dia, sudah punya perwal mengenai ini tinggal bagaimana menjalankan dan mengawasi saja.

“Selanjutnya pemerintah harus mensosialisasikan strategi Aceh melawan COVID-19 ini agar masyarakat tahu dan ikut berpartisipasi,” tegasnya. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER