Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaAcehForum Harimau Internasional ke 2, Wali Nanggroe: Upaya Penyelamatan Harimau Sumatera Perlu...

Forum Harimau Internasional ke 2, Wali Nanggroe: Upaya Penyelamatan Harimau Sumatera Perlu Diperkuat

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Federasi Rusia mengundang Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud, Al Haythar, sebagai narasumber perwakilan Indonesia dalam Forum Harimau Internasional ke 2.

Kegiatan ini digelar oleh lembaga Roscongress Rusia bersama Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Federasi Rusia, Amur Tiger Center dan The Russian Geographical Society.

Feredasi internasional tersebut membahas terkait negara jelajah harimau dan pemberantasan perdagangan ilegal dalam turunan harimau dan jalur perdagangan ilegal.

Jalur perdagangan satwa yang dilindungi itu di antaranya India, Nepal, Bhutan, China, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Laos dan Rusia.

Dengan mengusung tema “Best Practices for Tiger Conservation” (Tindakan terbaik untuk Konservasi Harimau). Forum Harimau Internasional digelar di Vladivostok, Rusia, Senin (5/9/2022).yang turut dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin.

Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haythar sebagai narasumber mewakili Indonesia hadir melalui video conference dari Meuligoe Wali Nanggroe.

Dalam presentasinya Tgk Malik Mahmud Al Haythar menyampaikan sebagai provinsi yang memiliki hutan paling luas di Sumatera, Aceh masih tercatat memiliki populasi harimau terbanyak di alam liar. Masih ada ratusan ekor harimau sumatera hidup di hutan Aceh.

Namun, saat ini spesies ini benar-benar terancam akibat perburuan untuk perdagangan ilegal juga kerusakan hutan yang menjadi habitatnya.

“Dulu, ketika hutan menutupi tujuh puluh persen Sumatera, jumlahnya banyak tetapi sekarang sangat terancam sehingga mungkin hanya beberapa ratus yang tersisa. Jika kita tidak hati-hati, mereka juga akan lenyap dari Sumatera,” tuturnya.

Lanjut Wali Nanggroe, berbagai macam aksi konservasi telah dilakukan oleh berbagai komponen baik oleh Pemerintah RI, Pemerintah Daerah, LSM, perguruan tinggi, swasta dan masyarakat. Penegakan hukum dan perlindungan baik spesies maupun habitat menjadi sektor yang paling penting untuk diperkuat.

Wali Nanggroe menyampaikan upaya konservasi Harimau Sumatera perlu kerjasama dan dukungan dari seluruh pihak terkait.

Tidak hanya peran pemerintah namun juga keterlibatan masyarakat dalam perlindungan harimau dan tidak merusak jalur/koridor satwa dilindungi tersebut, katanya. (Cut Nauval d)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER