Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
Beranda4 Anak PDP Corona di Medan, ABK KM Kelud Jalani Isolasi di...

4 Anak PDP Corona di Medan, ABK KM Kelud Jalani Isolasi di RS Martha Friska

Medan–Anak Buah Kapal (ABK) KM Kelud teridentifikasi Corona, yang tiba di Pelabuhan Belawan dari Jakarta-Batam, Selasa dinihari (14/4/2020), kini dalam pantauan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Utara.

Para ABK itu kini menjalani diisolasi dan dirawat di rumah sakit rujukan COVID-19, yaitu RS Martha Friska Medan.

Seperti diketahui, ABK KM Kelud sebanyak 100 orang, sekitar 40 orang diantaranya teridentifikasi positif Corona berdasarkan hasil rapid test. Sebagian dari mereka dikarantina khusus di Batam.

Sisanya, bersama 56 orang penumpang yang sandar di Pelabuhan Belawan, langsung menjalani protokol kesehatan, yakni isolasi. Ketika turun, semua penumpang dan ABK menjalani screening test kemudian dilanjut isolasi dan karantina.

Kapal KM Kelud juga untuk sementara waktu tidak dibolehkan beroperasi atau berlayar oleh PT Pelni. KM Kelud saat ini berada di laut dekat Dermaga Pelabuhan Belawan.

“Kemarin saudara-saudara kita dari Jakarta dan Batam baru tiba di Belawan. Termasuk ABK yang positif berdasarkan rapid test berada di Batam. Sisanya, ABK diisolasi di RS Martha Friska dan penumpang diisolasi di Deli Serdang,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Utara, dr.Aris Yudhariansyah, Selasa sore (14/4/2020), dalam konferensi pers via Youtube Humas Sumut.

Aris yang juga Sekretaris Dinkes Sumut ini mengatakan ABK dan penumpang akan menjalani pemeriksaan lebih dulu sambil menunggu dijemput oleh pemerintah daerah asal mereka.

Sementara untuk TKI (tenaga kerja Indonesia), yang sejak beberapa hari lalu mulai berdatangan via Sumatera Utara dari Malaysia, Aris menjelaskan saat ini yang berada di karantina lokasi eks Bandara Polonia dan di bawah pengawasan Lanud Soewondo berjumlah 60 orang.

Mereka terdiri dari 37 pria dan sisanya wanita. “Mereka masih dikarantina sembari menunggu penjemputan oleh Pemda asal,” ujarnya.

Adanya pertanyaan mengenai apakah Provinsi Sumut saat ini berstatus pandemi karena terus meluas dan data kasus positif Corona yang terus meningkat?

“Sumut sudah merupakan daerah yang memiliki lokal transmisi. Perlu waktu membuktikannya dengan epidemiologi lebih lanjut untuk arah ke sana,” ungkapnya.

Apakah ada pasien anak-anak berstatus PDP? Aris menjelaskan saat ini terdapat empat orang anak laki-laki berstatus PDP. “Empat orang anak PDP laki-laki di RS Martha Friska yang masuk beberapa hari lalu,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Aris juga memaparkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Sumut hingga sore ini mencapai 101 orang, pasien positif 100 orang dengan rincian 76 orang PCR test dan 24 orang rapid test, lalu pasien meninggal 9 jiwa dan pasien sembuh 11 orang.

Aris juga kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap di rumah dan tidak membandel dengan berkumpul di tempat keramaian seperti cafe dan warkop.

“Setiap orang punya sistem imun berbeda. Bisa jadi orang dengan imun kuat, tapi membawa virus batuk akan menularkan ke orang yang imun lemah. Termasuk virus COVID-19 ini, akan menyerang orang yang imunnya lemah. Ditambah virus penyerta seperti batuk dan flu, akan semakin memperparah kondisi orang yang tertular. Apakah kita mau menjadikan kerabat kita korban?,” jelas Aris.

Aris meminta masyarakat bersikap cerdas dan bijak termasuk orangtua dalam memberikan arahan dan pengetahuan kepada anaknya. Apalagi, sampai saat ini pihaknya banyak menerima laporan, kota yang masuk zona merah seperti Kota Medan, banyak warga yang terkesan tidak peduli pada imbauan tersebut. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER