Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
Beranda10 Bulan Novandi Lumpuh di Kasur, Beli Obat pun Tak Mampu

10 Bulan Novandi Lumpuh di Kasur, Beli Obat pun Tak Mampu

Lhokseumawe (Waspada Aceh) – Novandi, 23, seorang pemuda asal Gampong Cut Mamplam, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, yang mengalami kecelakaan lalulintas (lakalantas) tunggal, kini hanya bisa terbaring lemas di kasur selama 10 bulan terakhir.

Novandi mengalami kecelakaan di kawasan Simpang Kandang Kecamatan Muara Dua, pada 23 Desember 2019. Saat itu korban dari rumah menuju tempat kerjanya di sebuah kafe di Lhokseumawe. Akibat kecelakaan tersebut korban mengalami patah tulang belakang sehingga mengalami penyempitan saraf.

BACA:
2 Mahasiswi Tewas dalam Rumah yang Terbakar di Banda Aceh
Ribuan Mahasiswa “Geruduk” DPR Aceh
Razia Yustisi Petugas Gabungan di Aceh Utara Jaring Ratusan Pelanggar

Kondisi Novandi yang sangat memperhatinkan diketahui setelah abang kandungnya Firman Syahputra, memosting di akun Facebooknya, tentang kondisi adiknya yang membutuh uluran tangan dermawan untuk membeli obat.

Dalam postingan ditulis, ”sudah 10 bulan adik saya tidak bisa jalan, disebabkan karena kecelakaan yang membuat adik saya patah tulang tengah belakang, dan saraf terjepit, sehingga tidak bisa berjalan, serta membutuhkan biaya untuk membeli obat.

Kemudian postingan itu viral dan sudah dibagikan 45 kali. Berita tersebut sampai kepada anggota DPD-RI asal Aceh, H. Sudirman alias Haji Uma, dan Safrizal alias Toke Dan, pengusaha di Lhokseumawe.

Setelah mengatahui kondisi Novandi, keduanya langsung mengunjungi rumah orang tua korban yang berada di Gampong Cut Mamplan, Kecamatan Muara Dua. Mereka melihat langsung kondisi korban yang sangat memperhatinkan, Sabtu (10/10/2020).

Anggota DPD-RI, H Sudirman, mengaku dia mengetahui kondisi Novandi sehari setelah pulang dari Jakarta. Haji Uma langsung menjenguk untuk melihat kondisinya Novandi.

“Kita sangat prihatin dengan kondisi Novandi, yang sudah 10 bulan terbaring lemas di kasur rumah, pasca dilakukan operasi di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, setelah kecelakaan,” jelas Haji Uma.

Firman Syahputra abang kandung Novandi menyebutkan, selama ini hanya berobat kampung, karena tidak biaya perjalanan ke Banda Aceh. Dia selama ini pernah menyampaikan kondisi adiknya kepada orang lain, karena malu dan kecewa jika tidak terkabulkan. Untuk itu dia sangat berterima kepada Haji Uma dan Toke Dan yang sudah menanggung biaya pedamping pasien nantinya bila dirawat di rumah sakit di Banda Aceh.

“Saya posting di Facebook, karena tidak sanggup lagi melihat kondisi adik semakin hari kondisinya semakin menurun. Sejak posting ke Facebook sudah dikunjungi Bapak Kapolres Lhokseumawe, dan Haji Uma bersama Toke Dan. Karena sudah ditanggung biaya pedamping di rumah sakit, dalam beberapa hari kedepan adik akan kami rujuk ke Banda Aceh,” terangnya. (Riri).

BACA:
Dampak PSBB DKI, Warung Mie Aceh di Jakarta Sepi Pembeli
Dinas Pendidikan Aceh Rancang Skema Pembelajaran Berkualitas

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER