Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
BerandaWarga Keracunan, Walhi Aceh Minta KLHK Bekukan Izin PT Medco E&P Malaka

Warga Keracunan, Walhi Aceh Minta KLHK Bekukan Izin PT Medco E&P Malaka

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membekukan izin operasional PT Medco E&P Malaka.

Permintaan ini menyusul insiden keracunan warga Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Aceh, Kabupaten Aceh Timur, pada Minggu (24/9 2023).

Direktur WALHI Aceh, Ahmad Shalihin, mengatakan insiden tersebut menunjukkan bahwa standar keselamatan PT Medco E&P masih rendah. Ia mengingatkan insiden serupa pernah terjadi pada 2019 dan 2021.

Akibat insiden terbaru, sekitar pukul 18.00 WIB, warga mengalami sesak dan muntah-muntah. Sebanyak 30 orang, termasuk tiga anak-anak dan mayoritas perempuan, harus dilarikan ke RSUD Zubir Mahmud Idi Rayeuk untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Kami minta KLHK membekukan sementara izin operasional PT Medco E&P hingga standar operasional diperbaiki, agar ke depannya tidak terulang lagi hal yang sama,” kata Ahmad Shalihin dalam keterangan tertulisnya, Senin, (25/9/2023).

Ahmad Shalihin, yang akrab disapa Om Sol, mengatakan berdasarkan keterangan warga di lokasi, warga langsung tumbang setelah mencium bau busuk. Bau tersebut seperti bau telur busuk yang membuat dada sesak dan susah bernafas. Bau itu masih terasa hingga pukul 21.30 WIB.

“Sekarang ada 350 orang lebih masih mengungsi di kantor camat setempat. Warga mengungsi karena tidak tahan mencium bau busuk tersebut,” ujarnya.

Menurut Walhi Aceh, tidak boleh ada toleransi atas kejadian ini, karena ada beberapa rekomendasi yang pernah disampaikan oleh tim KLHK untuk tata kelola dampak lingkungan tidak dijalankan.

“Sudah saatnya perusahaan itu harus digugat secara hukum, jadi kami minta KLHK harus segera turun ke lokasi,” tegasnya.

Om Sol juga mengatakan bahwa Pemerintah Aceh tidak tinggal diam atas insiden kemanusiaan yang menimpa warga di sana. Ia berharap korban tidak bertambah lagi, terutama perempuan dan anak-anak yang rentan terpapar bau busuk tersebut. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER