Banda Aceh (Waspada Aceh) – PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) mengaku telah menangani terkait insiden keracunan warga di sekitar area operasi di Panton Rayeuk T, Banda Alam, Aceh Timur, Minggu (24/9/2023).
Insiden tersebut diduga akibat bau yang berasal dari fasilitas sumur gas milik perusahaan itu.
Menurut keterangan tertulis Medco E&P yang diterima Waspadaaceh.com, Senin, (25/9/2023), VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi mengatakan, perusahaan bergerak cepat dan berkoordinasi dengan instansi kesehatan setempat untuk memastikan warga mendapatkan perawatan. Para korban mendapat penanganan medis secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Zubir Mahmud. Sebagian warga telah diperbolehkan pulang.
Perusahaan juga telah menurunkan tim Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan ke lokasi kejadian dan memberikan penanganan kesehatan kepada warga. Perusahaan bersama instansi terkait akan segera melakukan identifikasi penyebab kebauan.
Arif Rinaldi mengatakan perusahaan tengah melakukan kegiatan perawatan fasilitas sumur di Lapangan Gas Alur Siwah dalam upaya menjaga keandalan operasi.
“Perusahaan akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanganan secara maksimal dan berharap dukungan dari semua pihak agar dapat tertangani,” kata Arif Rinaldi.
Insiden keracunan warga ini mendapat sorotan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh. Walhi Aceh mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membekukan izin operasional PT Medco E&P Malaka.
Walhi Aceh menilai bahwa standar keselamatan PT Medco E&P masih rendah dan insiden serupa pernah terjadi pada 2019 dan 2021. (*)