Jumat, April 19, 2024
Google search engine
BerandaParlementaria TerkiniTenaga Honorer Bakal Dihapus, DPRA Minta Pamhut DLHK Aceh Dipertahankan

Tenaga Honorer Bakal Dihapus, DPRA Minta Pamhut DLHK Aceh Dipertahankan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pemerintah Aceh berencana menghapus tenaga kerja nonpewagai negeri sipil atau honorer pada tahun 2023 mendatang.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRA Irfanusir menyayangkan rencana pemutusan kontrak terhadap tenaga honorer. Termasuk pemutusan kontrak terhadap 1.879 Honorer di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh, khususnya bidang pengamanan hutan (pamhut).

“Kami prihatin apabila pemutusan kontrak itu terjadi, karena banyak sekali masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Meskipun nantinya akan dibuka melalui program PPPK, namun itu tentu dengan porsi yang lebih sedikit dan persaingan lebih ketat,” ungkap Irfanusir di Banda Aceh, Kamis (10/2/2022).

Menurut Irfanusir, apabila peraturan ini berlaku, maka pemerintah Aceh harus menyikapi masalah pemutusan kontrak dengan serius, terutama terhadap Pamhut DLHK Aceh, karena mengingat Aparat Penegak Hukum (APH) saat ini sangat terbatas, apalagi harus ikut menjaga hutan.

“Jadi keberadaan pamhut ini harus tetap dipertahankan. Alasannya, karena di saat ada pamhut saja masih banyak ilegal loging dan ilegal mining, apalagi kalau pamhut ini tidak ada, tentu ini sangat mengkhawatirkan kita terhadap upaya perambahan hutan di Aceh,” tegasnya.

Karena itu, Irfanusir menyarankan pemerintah Aceh untuk mempertimbangkan kembali rencana tersebut, dan meminta pemerintah Aceh, bagi tenaga honorer masa kontrak di atas 5 tahun agar dapat diprioritaskan kembali untuk diterima bekerja sebagai tenaga kontrak, khususnya Pamhut DLHK Aceh.

“Terutama rekrutmen tahun 2007/2008, karena mereka sudah belasan tahun kerja di Pamhut DLHK Aceh. Dan jangan lagi rekrut pegawai kontrak baru, karena pasti mereka perlu belajar lagi dari awal, dan ini tentu tidak efektif,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Irfanusir, perlu juga adanya regulasi khusus terhadap Pamhut, karena insentifnya itu besar. Dan juga ke depan dia berharap, agar Pamhut ini bisa bekerja lebih profesional, disiplin dalam menjaga hutan.

“Jangan sampai ada pamhut, namun naik ke hutan saja tidak pernah,” tutur Irfan. (Kia Rukiah)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER