Jumat, Maret 29, 2024
Google search engine
BerandaPariwaraTak Hanya Berantas Rentenir, Aminullah Berhasil Tingkatkan Pelaku UMKM di Banda Aceh

Tak Hanya Berantas Rentenir, Aminullah Berhasil Tingkatkan Pelaku UMKM di Banda Aceh

“Kehadiran LKMS Mahirah telah mendorong sektor UMKM tumbuh dan berkembang dengan baik dan signifikan. Jumlah UMKM terus bertambah dari tahun ke tahun”

— Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman —

“Kami sudah berusaha maksimal untuk mensejahterakan warga Aceh, terutama dalam memberantas praktik rentenir, mendorong pertumbuhan UMKM untuk mengurangi penggangguran dan menurunkan kemiskinan,” kata Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, dalam perbincangan dengan Waspadaaceh.com, Selasa (21/6/2022).

Sebagaimana diketahui, Aminullah Usman dan Zainal Arifin akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Wali Kota Banda Aceh pada Juli 2022 ini. Selama lima tahun kepemimpinan keduanya, banyak hasil kerja dan prestasi yang telah dicapai.

Aminullah Usman menyampaikan beberapa capaian kerjanya selama ini, dengan memperlihatkan data statistik. Berikut catatan Waspadaaceh.com, beberapa capaian selama kepemimpinan Aminullah Usman dan Zainal Arifin.

Terkait dengan pertumbuhan ekonomi Banda Aceh, di bawah kepemimpinan Aminullah Usman sebagai wali kota, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi meski sempat turun di masa pandemi COVID-19. Misalnya kondisi tahun 2017 pertumbuhan ekonomi kota Serambi Mekkah ini sekitar 3,39% meningkat menjadi 4.49% pada tahun 2018. Pertumbuhan ekonomi sempat turun sedikit menjadi 4,13% tahun 2019, dan sempat berada pada angka -3,29% tahun 2020 karena dampak pandemi. Namun pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Banda Aceh kembali bangkit dan mengalami peningkatan sebesar 5,53%.

Selanjutnya PDRB, income perkapita dalam rentang waktu empat tahun terakhir juga menunjukkan tren positif. Pada tahun 2017 pendapatan per kapita Rp64,21 juta per tahun, kemudian naik menjadi Rp66,46 juta tahun 2018. Tahun 2019 pendapatan per kapita juga naik menjadi Rp69,24 juta per tahun, dan 2020 kembali naik Rp73,30 juta per tahun, dan tahun 2021 semakin meningkat mencapai Rp78,16 juta per tahun.

“Angka ini jauh di atas rata-rata provinsi dan nasional,” ujar Aminullah Usman. Dia menyebutkan, ketika dia menjadi wali kota, hal paling penting yang perlu dia lakukan adalah mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Banda Aceh dengan memberdayakan para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, sedang mengunjungi salah satu stand peserta Bazar UMKM dan Jajanan Pasar di Peuniti. (Foto/Kia Rukiah)

Aminullah menyebutkan, pembinaan dan pemberdayaan ekonomi juga terus mereka lakukan dengan berbagai strategi. Antara lain dengan menghadirkan LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) Mahirah Muamalah.

Kehadiran LKMS Mahirah, kata Mantan Dirut Bank Aceh tersebut, mendorong sektor UMKM tumbuh dan berkembang dengan baik dan signifikan. Jumlah UMKM terus bertambah dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2017, kata Aminullah, UMKM di Banda Aceh sekitar 9.591 unit usaha, kemudian tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi sebanyak 10.944 unit. Pada tahun 2019 semakin meningkat menjadi 12.012 unit dan tahun 2020 meningkat lagi menjadi 15.107 unit usaha.

“Walaupun ada pandemi, tapi data menunjukkan UMKM tetap tumbuh subur di tahun 2021, yakni mencapai 16.970 unit. Data terbaru per Februari 2022, UMKM di Banda Aceh sudah mencapai 17.080 unit,” kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Aminullah Usman menyebutkan, PT Mahirah Muamalah sangat berkontribusi memberikan perubahan terhadap tumbuhkembangnya UMKM, karena memudahkan para pelaku UMKM untuk mendapatkan modal usaha. Selain itu, keberadaan Mahirah Muamalah juga mampu berkontribusi memerangi rentenir.

“Dari data yang ada, tahun 2018, jumlah pelaku usaha mikro (pedagang) yang terjerat rentenir mencapai 80%, tapi kemudian sejak kehadiran LKMS Mahirah Muamalah, pada Desember 2020 jumlah pelaku usaha mikro yang terjerat rentenir hanya tinggal 2% saja,” tutur Aminullah.

Selama kepemimpinan Aminullah Usman, Kota Banda Aceh juga menjadi kota yang lebih terbuka tapi dengan penerapan syariat Islam yang lebih kuat dan konsisten. Banda Aceh juga dikenal sebagai “Kota Ramah Investasi.

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, menutup secara resmi pameran produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) “Banda Aceh Expo” di Taman Sari, Minggu (23/2/2020). (Foto/Ist)

Tercatat tahun 2018 sampai 2021, terdapat total 2.024 PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan 54 PMA (Penanaman Modal Asing) yang menanamkan modalnya di Banda Aceh. Bidang usahanya antara lain bergerak di sektor konstruksi, listrik, gas, air, perikanan, perkebunan, peternakan, perdagangan dan reparasi, transportasi, gudang, telekomunikasi dan industri.

“Sempat menurun pada tahun 2020 karena dampak pandemi, tetapi meningkat kembali pada tahun 2021 dengan nilai investasi mencapai Rp547 miliar. Total dalam lima tahun jumlah investasi di Banda Aceh mencapai Rp1,622 triliun,” kata Aminullah Usman. (*)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments