Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Kutacane Provinsi Aceh terus berupaya mewujudkan regenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial di sektor pertanian, khususnya tanaman pangan dan hortikultura.
Hal ini mengingat, sektor kerja bidang pertanian semakin ditinggalkan oleh milineal. Tidak hanya itu, saat ini terjadi pergeseran tenaga pertanian ke non pertanian, sehingga bisa mengancam ketahanan pangan di daerah dan nasional.
“Sejak 3 tahun ke belakang 2017-2020, tenaga kerja sektor pertanian menurun dari 39,68 juta menjadi 38,05 juta pekerja. Jika dikalkulasikan terjadi penurunan 5 juta jiwa dengan rincian setiap tahun terjadi penurunan 1 juta tenaga pertanian,” kata Kepala Sekolah SMK PP Kutacane Muhammad kepada waspadaaceh.com, Selasa (30/8/2022).
Mengatasi terjadinya penurunan angka petani tersebut, khususnya petani muda, pihak SMK PP Kutacane mulai mengembangkan generasi petani milineal. Upaya ini dilakukan untuk mencetak kader wirausaha muda pertanian yang handal dan siap pakai.
Dengan hadirannya alumni SMK PP Kutacane ini, kata Muhammad, diharapkan mampu memberikan dampak positif di sektor pertanian, khususnya petanian pangan dan hortikultura.
Mengingat tenaga lulusan SPP merupakan tenaga produktif, dia yakin kehadiran SMK PP Kutacane mampu mengurangi angka pengangguran di Aceh Tenggara dan Gayo Lues dengan cara mengajak dan memberikan contoh kepada masyarakat tentang cara bewirausaha pertanian yang milineal.
Adapun program yang telah dilaksanakan untuk menunjang program tersebut adalah mengadakan sekolah ketahanan pangan dengan penyiapan SDM siswa, guru yang unggul, sarana dan prasarana pendidikan, pelatihan serta magang. (Kia Rukiah)
