Jumat, April 26, 2024
Google search engine
BerandaNasionalSkandal Suap Megaproyek Meikarta: KPK Tahan 6 Orang dari 9 Tersangka

Skandal Suap Megaproyek Meikarta: KPK Tahan 6 Orang dari 9 Tersangka

Jakarta (Waspada Aceh) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menahan enam tersangka dalam kasus suap proyek pembangunan hunian kelas elit, Meikarta, milik perusahaan Lippo Group. Keenam tersangka adalah pegawai perusahaan raksasa tersebut dan para pejabat Kabupaten Bekasi.

Para tersangka ditahan di rumah tahanan (rutan) yang berbeda, setelah selesai menjalani pemeriksaan, Senin (15/10/2018) di gedung KPK di Jakarta. Keenam tersangka yang telah ditahan, pegawai Lippo Group HJ, dua konsultan Lippo Group, Tar dan FDP.

KPK juga menahan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Jam, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi ,SMN, serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Bekasi, DT.

“Terhadap sejumlah tersangka di kasus dugaan suap terkait proses perizinan Meikarta dilakukan penahanan 20 hari pertama,” kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Selasa (16/10/2018), sebagaimana dilaporkan CNNIndonesia.com.

Febri mengatakan, HJ dan SMN ditahan di Rutan Polres Jakarta Timur. Kemudian Tar dan Jam ditahan di Rutan Polres Jakarta Pusat. Selanjutnya FDP dan DT ditahan di Rutan Polres Jakarta Selatan.

Dalam kasus dugaan suap Lippo Group terkait izin pembangunan Meikarta, KPK telah menetapkan sembilan orang tersangka, termasuk Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin dan Direktur Operasional Lippo Group, BS serta Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi , NR.

Menurut Febri , satu tersangka, yakni NR, telah menyerahkan diri kepada penyidik KPK dini hari tadi, sekitar pukul 04.00 WIB, dan masih diperiksa secara intensif oleh petugas KPK.

“NR sebelumnya diduga berada di mobil BMW putih yang melarikan diri di sebuah jalan dekat pintu tol arah Cikampek,” kata Febri.

Bupati Bekasi dan anak buahnya diduga telah menerima suap dari Lippo Group terkait pengurusan perizinan proyek pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi. Proyek yang akan digarap itu seluas 774 hektare dan dibagi dalam tiga tahap.

Sejauh ini pemberian yang telah terealisasi untuk Neneng Hasanah dan anak buahnya sebanyak Rp7 miliar. Uang itu diduga diberikan Lippo Group kepada Neneng Hasanah melalui para kepala dinas. Lippo Group menjanjikan pemberian fee pengurusan izin ini sebesar Rp13 miliar.

Saham Group Lippo Jatuh

Terkait dengan sekandal proyek Meikarta, seperti dilaporkan CNNIndonesia.com, sebagian besar harga saham perusahaan Lippo Group jatuh di lantai bursa, terseret sentimen negatif dugaan suap perizinan proyek tersebut.

Lini bisnis properti milik Lippo Group dianggap bertanggung jawab atas pembangunan megaproyek yang investasinya ditaksir mencapai Rp278 triliun tersebut.

Mengutip RTI Infokom, pada perdagangan Selasa pagi (16/10/2018) pukul 10.30 WIB, saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), anjlok hingga 14,08 persen atau 195 poin ke level Rp1.190, dari penutupan perdagangan kemarin Rp1.385. Saham perusahaan yang bernaung di bawah bendera bisnis Lippo Group dibuka di level Rp1.350. (Ria)

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER