Pidie Jaya (Waspada Aceh) – Setelah dilakukan pendataan dan verifikasi kembali, rumah rusak akibat gempa tahun 2016 lalu di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, bertambah sebanyak 1.502 unit.
Pjs Bupati Pidie Jaya, Kamaruddin Andalah kepada Waspadaaceh.com, Rabu (23/5/2018) mengatakan, hasil pendataan kembali rumah rusak akibat gempa sebanyak 1.502 unit.
“Rumah rusak tambahan sebanyak 1.011 unit rusak berat dan 491 unit rusak sedang. Semua sudah kita SK kan dan mengusulkan ke pemerintah pusat untuk dana rehab rekon,” ujarnya.
Pemerintah pusat, lanjut dia, melalui Kepala BNPB Pusat menyatakan, rumah yang belum terdata supaya didata dan diverifikasi kembali. Seterusnya diusulkan kembali ke pemerintah pusat untuk dana rehab rekon.
Sedangkan rumah rusak yang sudah mendapat dana hibah rehab rekon dari pemerintah pusat sebanyak 5.003 unit rumah, 2.201 kategori rusak berat dan 2.802 rusak sedang.
Rumah rusak berat mendapat dana senilai Rp85 juta/unit, dan rusak sedang Rp20 juta/unit. Rumah yang sudah mendapatkan dana hibah rehab rekon tersebut masih dalam tahap pembangunan atau rehab.
Minta diperpanjang
Pemerintah daerah Pidie Jaya meminta pemerintah pusat memperpanjang masa waktu penggunaan dana hibah rehab rekon, karena batas akhir penggunaan dana tersebut Juni mendatang.
“Kita juga sudah mengusulkan perpanjangan masa penggunaan dana rehab rekon yang Juni mendatang berakhir. Itu kita lakukan karena ada beberapa pengerjaan yang belum selesai,” jelas Pjs Bupati Pidie Jaya, Kamaruddin Andalah.(cfg)
