Medan–Sebanyak 246 orang TKI asal Malaysia akan dipaksa menjalani isolasi mandiri. Tindakan tegas itu dilakukan karena masih banyak TKI yang membandel, tidak menjalani isolasi.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, bahkan meminta jalur-jalur tikus segera ditutup, untuk mengantisipasi masuknya TKI dari Malaysia atau negara lain, tanpa diketahui (tanpa terdata).
Mantan Pangdam I/BB dan Pangkostrad ini juga sudah meminta kepada Wali Kota Tanjung Balai, untuk menutup akses jalur TKI ilegal. Namun kenyataanya, kata Edy, Wali Kota Tanjung Balai pun mengaku kewalahan karena banyaknya jalur tikus TKI ilegal di perairan kawasan itu.
“Saya sudah meminta pada wali kota. Tapi dia mengaku kewalahan karena banyaknya jalur tikus ini,” kata Edy, Jumat (27/3/2020).
Edy juga berharap agar mahasiswa jurusan keperawatan tingkat akhir dapat terlibat dengan tim medis Sumatera Utara untuk menangani Corona.
Sementara itu Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sumatera Utara, kini tengah mencari 246 TKI asal Sumut yang baru pulang dari luar negeri. Dia juga akan memaksa TKI tersebut untuk menjalani isolasi.
TKI tersebut, menurutnya, memang belum dipastikan apakah positif atau tidak. Namun, Malaysia yang menjadi negara asalnya saat ini, termasuk dalam kategori beresiko tinggi karena mewabahnya virus Corona dan sudah cukup banyak memakan korban.
Kadisnaker Sumut, Harianto Butarbutar menyebut banyak TKI itu membandel tidak mau menjalani isolasi mandiri. “Ada laporan yang kita terima, mereka bahkan jalan-jalan. Tidak jalani isolasi mandiri di rumah,” ungkapnya.
Pihaknya saat ini sudah meminta kepada kabupaten/kota untuk melacaknya sesuai data yang ada di Disnaker. Namun, pihaknya juga berharap para TKI ini dapat sukarela melaporkan diri. (sulaiman achmad)
