Rabu, Mei 1, 2024
Google search engine
BerandaLaporan KhususPTM di SMAN 1 Badar Agara Jalankan Prokes Secara Ketat

PTM di SMAN 1 Badar Agara Jalankan Prokes Secara Ketat

“Saat ini seluruh SMA, SMK dan SLBA di Kabupaten Aceh Tenggara, sudah menyelenggarakan PTM, tetapi tetap memperhatikan prokes sebagaimana instruksi Kadisdik Aceh”

— Kacabdisdik Aceh Wilayah Agara, Jufri RM —

Meskipun sejak Januari 2022 penyebaran kasus COVID-19 mulai menurun, namun proses pembelajaran tatap muka (PTM) di SMAN 1 Badar, Kabupaten Aceh Tenggara, tetap menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.

Kepala Sekolah SMAN 1 Badar, Nely Ernita, kepada Wasdapaaceh.com, Selasa(22/3/2022), mengatakan, penerapan Prokes dilakukan agar guru dan murid serta semua komponen sekolah terlindungi dari penularan COVID-19. Pihak sekolah tetap mewaspadai kemungkinan penyebaran varian baru COVID-19, yakni virus Omicron.

“Meskipun telah menerapkan Prokes yang ketat, namun kami sadar kemungkinan terjadinya penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah. Untuk itu kita harus beradaptasi hidup bersama dengan kondisi kenormalan baru saat ini. Kita membutuhkan kerja sama dengan dukungan dari komunitas sekolah,” imbuhnya.

Kepala Sekolah SMAN 1 Badar, Nely Ernita. (Foto/sopian)

Selain penerapan Prokes, dalam pembelajaran tatap muka, satuan pendidikan juga memberikan tambahan tugas kepada siswa agar mampu menuntaskan materi pelajaran yang masih tertinggal akibat pelaksanaan pembelajaran daring (online). Itu semua dilakukan untuk persiapan para siswa menghadapi ujian akhir semester (UAS) mendatang.

Untuk bidang ekstra kulikuler, sejak bulan Januari 2022 telah dimulai pembinaan pelatihan, seperti sepak bola, atletik, seni dan kepramukaan, untuk memotivasi siswa dan mengolah kemampuannya kembali, ujarnya

Prokes dan Vaksin 

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Kesiswaan SMAN 1 Badar, Hadian, menyebutkan, penerapan Prokes dilakukan bukan saja bagi guru dan siswa, juga kepada tamu yang hendak berkunjung ke sekolah.

Bagi siswa sebelum memasuki ruang belajar diharuskan mencuci tangan terlebih dahulu, memakai masker dan mengatur jarak saat jam belajar. Selain menyediakan fasilitas Prokes, pihak sekolah juga rutin melakukan pembersihan lingkungan sekolah guna kenyamanan dan keindahan.

Sementara itu, aturan pelaksanaan vaksin juga telah diterapkan agar aman dari penularan COVID-19. Vaksin bagi siswa selalu diingatkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, melalui Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Aceh Wilayah Aceh Tenggara, Jufri RM.

Saat ini, kata dia, para guru, tenaga kependidikan (tendik) dan siswa telah menjalani vaksin. Jumlah siswa yang sudah menjalani vaksin tahap 1, mencapai 98 persen dari 476 jumlah siswa. Untuk siswa yang sudah menjalani vaksin tahap ke 2, mencapai 95 persen dari jumlah siswa. Sementara guru dan tenaga kependidikan yang sudah vaksin tahap 1, 98 persen, vaksin tahap 2 sebanyak 95 persen dari 60 jumlah guru dan tendik.

“Untuk siswa maupun guru dan tendik yang belum vaksin akan segera divaksin setelah menerima surat keterangan dari tim medis rumah sakit umum daerah. Karena sebelumnya mereka yang belum divaksin sedang mengidap penyakit,” kata Hadian.

PTM Lebih Bersemangat

Anur Azmi, salah satu siswa kelas XII SMAN 1 Badar, sangat bersemangat atas diselenggarakannya PTM. Hal itu, kata dia, karena PTM memudahkan siswa untuk berinteraksi langsung dengan guru, juga berinteraksi sosial sesama siswa di sekolah.

Salah satu siswa SMAN 1 Badar, mencuci tangan dan memakai masker saat akan memasuki ruangan belajar. (Foto/sopian)

Selain itu, dengan pelaksanaan PTM, telah menambah kekuatan mental kesehatan bagi para siswa. “Beda jauh saat belajar melalui daring dan pembagian shift, kami siswa tidak bisa berinteraksi dengan teman sekolah juga dengan guru dan tenaga kependidikan. Tapi melalui PTM, kami sudah bisa sekolah seperti pada hari-hari biasa,” kata Anuar Azmi.

Di samping itu, akibat pelaksanaan pembelajaran daring, banyak materi pelajaran yang tertinggal. Maka dengan adanya kembali PTM, tentunya siswa akan mendapatkan secara lengkap materi dan tugas yang diberikan oleh guru, lanjutnya.

Seluruh Sekolah SMA/SMK/SLBA Sudah PTM

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Tenggara, Jufri RM mengatakan, dengan adanya surat keputusan dari pemerintah tentang new normal menandai penurunan COVID-19, saat ini seluruh SMA, SMK, SLBA di Aceh Tenggara, sudah menyelenggarakan PTM, tetapi tetap memperhatikan dan menjalankan Prokes.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Aceh Tenggara, Jufri RM. (Foto/sopian)

“Untuk menjaga keamanan siswa agar terlindungi dari penularan COVID- 19, kami dari Dinas Cabang, rutin setiap jam belajar memantau ke sekolah untuk memastikan penerapan Prokes. Baik dari fasilitas yang disediakan dan pengawasan pihak sekolah terhadap siswanya dalam menerapkan prokes,” kata Jufri.

Di samping itu juga, pihak dinas menginstruksikan kepada kepala sekolah agar mengondisikan setiap paginya guru untuk memantau siswa yang mengalami masalah kesehatan, misalnya terindikasi COVID-19. Kemudian kalau ada siswa yang terindikasi COVID-19, harus segera melaporkan dan membawa siswa tersebut ke Puskesmas maupun ke Satgas Tim Medis COVID-19, ujarnya.

“Meskipun ada penurunan kasus COVID-19 dan saat ini sudah kembali menjalankan PTM, tentunya kita harus juga mematuhi Prokes. Semua warga pendidikan harus mencuci tangan, memakai masker, dan mengatur jarak di sekolah,” lanjut Jufri.

Sebelum PTM diselenggarakan di Aceh Tenggara, kata dia, capaian vaksinasi di seluruh sekolah SMA, SMK dan SLBA yang ada di kabupaten tersebut sudah mencapai di atas 95 persen.

Belajar Lebih Efektif

Wakil Ketua Komisi D DPRK Aceh Tenggara, Marwan Husni, mengatakan, PTM yang sudah diselenggarakan saat ini, tentunya mendorong siswa untuk dapat belajar secara efektif.

Wakil Ketua Komisi D DPRK Agara, Marwan Husni. (Foto/sopian)

Di sekolah, kata dia, para siswa bisa berinteraksi dengan teman-temannya dan juga guru, sehingga menambah semangat belajar mereka. Bila siswa dan guru sama-sama bersemangat dan senang dalam menjalankan aktivitasnya, maka hal itu akan meningkatkan imunitas tubuhnya. Tubuh dan mentalnya menjadi semakin sehat.

“Tentunya beda dengan belajar melalui daring, di samping jaringan terkadang putus juga sebagian siswa tidak mampu membeli paket internet. Selain itu juga, pembelajaran daring lambat mengubah karakter siswa,” ujarnya.

Dalam PTM ini, Marwan berharap kepada pihak sekolah, untuk meningkatkan mutu pendidikan kembali, menjaga dan membersihkan lingkungan sekolah dan tetap mematuhi Prokes. Dia berharap, PTM dapat terus dilaksanakan guna mengejar ketertinggalan para siswa dalam mencapai target kurikulum yang sempat tertinggal akibat COVID-19. (Sopian)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER