Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
BerandaSumutPolisi Amankan 12 Kamera Trap Pemantau Harimau yang Dicuri

Polisi Amankan 12 Kamera Trap Pemantau Harimau yang Dicuri

Medan –Aparat kepolisian di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, mengamankan 12 kamera trap untuk memantau harimau yang dicuri dari berapa lokasi di Desa Perkebunan Hapesong, Kecamatan Batangtoru, berikut mengamankan dua orang tersangkanya.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sipirok, dilaporkan telah memasang 13 kamera trap pada beberapa batang pohon karet di kawasan itu, untuk memantau harimau, yang sebelumnya diduga telah memangsa lima ekor sapi ternak milik petani di Batangtoru.

“Kamera itu dicuri hanya beberapa hari setelah dipasang,” kata sumber Waspadaaceh di Polres Tapanuli Selatan, Minggu (8/12/2019).

Sebelumnya dilaporkan, aparat kepolisian di Polsek Batangtoru, telah mengamankan tersangka AL, penduduk Desa Sianggunan Kecamatan Batang Toru, terduga pelaku pencurian kamera trap tersebut. AL mengaku melakukan pencurian atas suruhan FSS, penduduk Hapesong Baru, Batangtoru.

Selanjutnya dari tangan kedua tersangka aparat kepolisian berhasil mengamankan barang bukti berupa 12 kamera trap, uang Rp500 ribu, dua unit HP dan satu unit sepeda motor yang digunakan untuk melakukan tindak kejahatan itu. Sedangkan salah seorang terduga pelaku lainnya telah melarikan diri dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Beberapa minggu sebelumnya, seekor Harimau Sumatera (HS) dilaporkan telah memangsa lima ekor ternak sapi milik warga di sekitar Desa Hapesong, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Warga menemukan dua ekor sudah dalam keadaan mati, sedangkan lainnya dalam kondisi sekarat. Setelah kejadian itu, BKSDA kemudian memasang kamera trap untuk memantau pergerakan harimau tersebut.

Harimau Sumatera juga dilaporkan memangsa ternak petani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Di Desa Seureuke, Kabupaten Aceh Utara, harimau juga memangsa lima ekor sapi dan tiga ekor kambing milik petani dan menimbulkan keresahan warga setempat. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER