Kutacane (Waspada Aceh) – Satgas penanganan dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) melaporkan, PMK telah menulari ternak di kabupaten tersebut.
Berdasarkan hasil uji laboratorium yang dikeluarkan oleh Balai Veteriner Medan pada tanggal 8 Juli 2022, dari 10 sampel suspect PMK ternak sapi yang mereka uji semuanya dinyatakan positif terjangkit virus PMK.
Sekretaris Dinas Pertanian Agara, Mustapa Kamal, sudah melaporkan hal tersebut kepada Bupati Aceh Tenggara. “Saya sudah baca hasil diagnosanya,” kata Wakil Bupati Aceh Tenggara, Bukhari, selaku wakil ketua Satgas penanganan dan penanggulangan PMK Kabupaten Aceh Tenggara, Rabu(13/7/2022) kepada Waspadaaceh.com.
Bukhari menjelaskan, pihak Balai Veteriner sudah melakukan surveillance dan investigasi penyakit sapi pada tanggal 5 – 7 Juli yang lalu di Desa Darul Amin Kecamatan Lawe Alas.
Mereka mengambil sampel darah, air liur dan luka pada kuku dari 10 suspect PMK ternak sapi. Sampel tersebut langsung mereka bawa ke labolatorium dan setelah dilakukan pengecekan ternyata hasilnya positif PMK, ujar Wabup.
Bukhari mengimbau kepada para peternak sapi agar tidak malu dan sungkan melaporkan kondisi ternaknya kepada petugas kesehatan hewan Kabupaten Aceh Tenggara untuk bisa secepatnya ditangani.
“Lakukan penyekatan terhadap semua hewan ternak yang masuk ke Aceh Tenggara. Jangan izinkan masuk tanpa bisa menunjukkan surat sehat (SKKH),” ujar Bukhari.
Selain itu mengisolasi hewan ternak yang sudah positif untuk menghindari penularan ke ternak lainnya.
“Kandang sapi selalu dibersihkan, lakukan penyemprotan kandang dengan disinfectan dan juga kuku sapi untuk mencegah penularan penyakit PMK,” lanjutnya. (Sopian)
