Selasa, April 30, 2024
Google search engine
BerandaLaporan Khusus"Minyeuk Pret," Brand Parfum Asal Aceh yang Mendunia

“Minyeuk Pret,” Brand Parfum Asal Aceh yang Mendunia

“Di Banda Aceh sendiri, Minyeuk Pret sudah pada tahap penetrasi pasar, dan ini tugas selanjutnya akan fokus memperluas pasar di luar”

— Founder Minyeuk Pret, Daudy Sukma —

Setelah fashion, kosmetik dan skincare kini giliran kreasi parfum yang kian berkembang. Kehadiran parfum memiliki peranan penting dalam menunjang penampilan seseorang. Tak heran, berbagai brand berlomba mengeluarkan varian parfum dengan harga yang terjangkau kalangan menengah ke bawah hingga kalangan atas.

Meski selama ini sudah cukup dikenal Prancis menjadi salah satu negara produsen parfum terbaik di dunia, tetapi beberapa tahun terakhir Indonesia juga tak kalah unggul dalam memproduksi parfum. Bahkan produksi parfum juga dilakukan di beberapa daerah, seperti di Provinsi Aceh. Setidaknya ada satu label parfum lokal yang kini semakin hari semakin menunjukkan eksistensinya, tidak hanya di tingkat lokal (Aceh), tapi juga tingkat nasional dan ke pasar dunia.

Nama produknya adalah Minyeuk Pret (minyak semprot atau parfum). Saat ini minyak wangi asal Aceh ini telah mampu menyaingi brand-brand parfum yang terlebih dahulu pamiliar di media sosial. Tidak hanya itu, penjualan Minyeuk Pret sekarang ini juga semakin berkembang dengan menawarkan berbagai varian aroma yang khas.

“Sejauh ini pemasaran produk Minyeuk Pret sudah di seluruh Indonesia dengan capaian 613 reseller, 172 outlet mitra, 4 sub distributor dan sudah dipasarkan di 23 negara. Namun untuk ekspor baru ke Amerika dan Malaysia,” kata Founder Minyeuk Pret, Daudy Sukma, kepada Waspadaaceh.com, Rabu (27/7/2022).

Founder Minyeuk Pret, Daudy Sukma. (Foto/Kia)

Saat ini, kata Daudy, brand (merek) Minyeuk Pret yang sudah memasuki tahun ke-8, terus berkembang dengan sistem dan manajemen yang lebih rapi dari tahun sebelumnya. Tentunya juga dengan kapasitas produksi yang jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu.

“Saat ini rumah produksi (laboratorium) kami yang beralamat di Jl. Wedana No.104, Lam Ara Banda Raya, Banda Aceh, mampu memproduksi 5.000 pcs per harinya dengan melibatkan 18 karyawan tetap. Dan laboratorium ini sudah berstandar BPOM,” kata Daudy.

Memperluas Pasar

Sejak  launching pada Juli 2015, Minyeuk Pret terus memberikan tren positif. Minyeuk Pret tetap mampu bertahan meski di tengah pandemi COVID-19.

Produk Minyeuk Pret yang sudah siap dipasarkan. (Foto/Ist)

“Syukur alhamdulillah kami bisa melewati masa pandemi COVID-19 yang sangat ganas di awal Maret-April pada dua tahun yang lalu. Hari ini kita tetap terus berusaha memperluas pasar,” sebutnya. Bahkan menurutnya, brand Minyeuk Pret sudah melakukan ekspansi pasar.

Daudy menyebutkan pada tahun lalu, perusahaannya sudah membuka dua outlet di Medan dan pada tahun ini akan dibuka outlet di Jakarta.  Di Jakarta, sebut Daudy, ada beberapa target pasar yang akan disasar, seperti di Mall Citos dan Menara Mandiri.

“Di Banda Aceh sendiri, Minyeuk Pret sudah pada tahap penetrasi pasar, dan ini tugas selanjutnya akan fokus memperluas pasar-pasar di luar. Jadi pada tahun ini kita sedang mencoba mengembangkan ke pasar luar Aceh,” sebutnya.

Tawarkan 7 Varian Aroma

Minyeuk Pret yang semakin mendunia, ucap Daudy, menawarkan 7 varian aroma. Di antaranya aroma seulanga, meulu, kopi, kamaliah, aroma incredible sanger espresso dan incredible jeumpa.

Produk Minyeuk Pret yang sudah siap dipasarkan. (Foto/Ist)

Dari ke tujuh varian tersebut, kata Daudy, yang paling banyak disukai masyarakat adalah aroma kopi, seulanga, dan meulu. Ketiga aroma andalan ini menjadi best seller di setiap daerah. Untuk Aceh sendiri, yang paling banyak diminati adalah aroma seulanga dan kopi, sementara di wilayah Pulau Jawa adalah aroma meulu.

“Sebenarnya semua aroma punya pasar tersendiri. Jadi yang paling best seller seulanga yang ukuran kecil tapi yang paling premium itu sanger espresso karena aroma kopi,” beber alumni Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh jurusan Ekonomi Manajemen ini.

Dia juga membeberkan harga Minyeuk Pret ukuran 30 ml dibanderol seharga Rp125.000/botol. Kemudian aroma kamaliah ukuran 50 ml dihargai sebesar Rp247.000/botol. Selanjutnya aroma incredible sanger espresso dan incredible jeumpa yang ukuran 50 ml harganya mencapai Rp330.000/botol.

Dalam waktu dekat, sambungnya, Minyeuk Pret juga akan merilis dua varian baru untuk melengkapi varian aroma sebelumnya.

Gunakan Teknologi Semi Mesin

Daudy menyebutkan, selama proses produksi yang sudah memasuki tahun ke-8, tidak ada problem yang serius, hanya saja kemampuan produksi yang masih kurang.

“Permintaan pasar semakin banyak, kadang-kadang kami tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Karena peralatan dan fasilitas produksi kita masih semi otomatis. Jadi masih membutuhkan tenaga manusia yang sangat besar,” sebutnya.

Dia berharap, ke depannya bisa mengintegrasikan tenaga manusia dan mesin sehingga menjadi semi otomatis. Selanjutnya menuju ke produksi otomatisasi. Tentunya hal ini membutuhkan teknologi yang mumpuni seperti di negara-negara luar. “Dan itu, kita akan bertahap menuju ke sana,” tuturnya.

Menurutnya dengan perkembangan dunia yang semakin maju, Minyeuk Pret ini menjadi pionir parfum di Indonesia, yang pada tahun 2020 banyak bermunculan parfum-parfum lain yang sudah heboh di media sosial.

Di samping itu, Daudy juga menyampaikan pembuatan Minyeuk Pret menggunakan  minyak nilam dan dikombinasikan dengan aroma bunga khas Aceh dan buah-buahan.

Bahan baku mentah minyeuk prêt, aku Daudy, dipasok dari Aceh sendiri, karena Aceh begitu dikenal dengan hasil sumber daya alam berupa minyak nilam khususnya di daerah pantai barat selatan Aceh. (Kia Rukiah)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER