Minggu, Mei 5, 2024
Google search engine
BerandaAcehManajemen Informasi, Kunci Keberhasilan Penanggulangan Bencana

Manajemen Informasi, Kunci Keberhasilan Penanggulangan Bencana

Blangpidie (Waspada Aceh) – Upaya penanggulangan bencana sangat bergantung pada kemampuan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) mengelola informasi. Karena dalam situasi yang serba kalut ketika bencana terjadi, masyarakat membutuhkan informasi cepat dan akurat.

Demikian ditegaskan Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, dalam kegiatan Sosialisasi Pembentukan Relawan Tagana Gampong di 152 Desa, di Aula Bappeda Abdya, Selasa (5/11/2019). Dia mengatakan, sampai saat ini, keberhasilan dari penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial adalah kemampuan menganalisis dan memberikan informasi secara akurat.

“Termaasuk mendistribusikan perintah sesuai kondisi di lapangan. Upaya dan manajemen tersebut adalah dalam rangka pengurangan risiko bencana,” kata Alhudri.

Karena itu, keberadaan tagana tepat sebagai salah satu wadah agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana. Banyak hal yang dipelajari, mulai dari penilaian risiko bencana, perencanaan siaga, koordinasi, peringatan dini, mobilisasi sumber daya, manajemen darurat dan informasi, pendidikan serta pelatihan.

Tak hanya itu, semua pihak juga diimbau agar ikut ambil bagian dalam pengurangan risiko bencana melalui kearifan lokal, baik dalam hal mencegah, mengatasi hingga meminimalisir dampak bencana. Kearifan yang dimaksud seperti, penanaman pohon cemara dan mangrove di pinggir pantai atau pohon bambu di bantaran sungai.

“Karena kearifan lokal tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, kegiatan menanam pohon tersebut guna mencegah potensi banjir dan longsor,” ujar Alhudri.

Sementara itu, Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT, dalam kesempatan itu menyampaikan hal serupa. Para tagana gampong, kata dia, harus menjadi ujung tombak dalam upaya pengurasangan risiko bencana dan penanggulangan bencana di tiap-tiap desa.

“Mereka menjadi mata, telinga, tangan, dan kaki dalam membangun Abdya dalam kerawanan sosial dan kesenjangan sosial yang masih ada di pelosok-pelosok desa,” sahut Muslizar.

Saat bekerja nanti, para tagana diminta untuk terus memperbarui setiap informasi yang ada terkait kondisi masyarakat di pelosok desa, baik itu soal bencana maupun kesenjangan sosial. Data tersebut juga harus melalui satu pintu, sehingga tidak tumpang tindih dan memengaruhi pemberian bantuan.

“Seperti halnya rumah tidak layak huni, yang menjadi prioritas dalam waktu 5 tahun kepemimpinan kami. Datanya jangan tumpang tindih, supaya bantuannya tidak tumpang tindih juga,” pesannya.

Kegiatan sosialisasi tagana gampong di Abdya ini merupakan perdana yang dilaksanakan di Indonesia dan Provinsi Aceh. Ketua Panitia Pelaksana, Ikhwansyah mengatakan, sosialisasi ini berdasarkan Peraturan Bupati Abdya Nomor 9/2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa dan Alokasi Dana Gampong.

Termasuk juga Keputusan Bupati Abdya Nomor 481/2019 tentang pembentukan Sahabat Tagana Gampong dalam Kabupaten Abdya tahun 2019, serta tersedianya anggaran DPA Perubahan Dinas Sosial Abdya tahun 2019.

“Untuk personel relawan Sahabat Tagana Gampong ini, kita telah merekrut tiga orang per gampong. Jadi untuk total keseluruahannya berjumlah 456 orang dari jumlah 152 gampong yang ada di Kabupaten Abdya,” ungkap Ikhwansyah. (Fuadi)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER