Senin, Mei 6, 2024
Google search engine
BerandaSumutWarga DAS Sungai Bedera Medan Marelan Mengeluh, Puluhan Bangkai Babi Hanyut di...

Warga DAS Sungai Bedera Medan Marelan Mengeluh, Puluhan Bangkai Babi Hanyut di Sungai

Medan — Petugas Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara, yang menemukan puluhan bangkai babi di Sungai Bedera dan Danau Siombak, meyakini bangkai babi tersebut sengaja dihanyutkan oleh peternak kecil setelah mati terserang virus kolera.

Hanyutnya puluhan bangkai babi di sungai itu telah menimbulkan keluhan dan keresahan warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai (DAS) di kawasan Kecamatan Medan Marelan.

Menurut salah seorang peternak, Hendri Duin, babi yang ditemukan mati itu bukan berasal dari para peternakan di sekitar Medan Marelan, Kota Medan. Sebab tidak ada lagi peternakan babi di Kota Medan.

“Informasi teman sesama peternak, babi yang mati itu dari peternak rumahan, peternak kecil yang hanya punya 5 sampai 10 ekor,” kata Hendri yang juga Anggota DPRD Medan, saat ditemui, Rabu (6/11/2019).

Hendri yang juga pengurus di Asosiasi Peternak Babi (Asperba) Sumut ini meyakini, virus kolera tidak ada yang menyerang babi milik peternak besar. Pasalnya, para peternak besar selalu menjaga hewannya dan melakukan vaksinasi.

“Vaksin itu dilakukan kepada babi yang berusia 30 hari, setelah dipisah dari induknya,” ungkapnya.

Politikus PDIP yang memiliki ternak babi di Kabupaten Karo itu mengaku sejak merebak isu virus kolera, dia secara rutin melakukan semprot bio security.

“Sebelum ada wabah ini, biasanya dua minggu sekali disemprot. Sekarang dua hari sekali,” jelasnya.

Dia menjelaskan, babi yang terkena virus kolera tidak akan menular ke manusia. Sejak adanya isu virus kolera, Henri mengaku penjualan babi mengalami penurunan hingga 50 persen.

Sementara itu Kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Peternakan Sumatera Utara, M. Azhar, meminta dinas kabupaten/kota agar turun ke lapangan untuk memastikan hewan peternakannya bebas virus kolera.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan (Kadistanla) Kota Medan, Ikhsar Marbun, mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak terkait temuan bangkai babi di sungai. Namun dia sudah menyurati kepada seluruh camat agar bangkai babi yang ditemukan segera dikubur.

“Kebetulan saya lagi di Jakarta. Tapi sudah dengar kabar soal temuan bangkai babi. Saya minta camat yang menemukan bangkai babi untuk segera ditanam,” ujarnya.

Kepada penyuluh Dinas Pertanian dan Perikanan, dia juga mengimbau agar melaporkan ke pihak kecamatan apabila menemukan peristiwa tersebut.

Untuk pencegahan dan penanganan, Ikhsar berdalih hal tersebut bukan merupakan kewenangannya. Sebab kewenangan tersebut berada di Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara.

Ketika disinggung apakah bangkai babi yang ditemukan di sungai karena telah terpapar virus kolera, dia tidak bisa memberikan kepastian.

“Kami tidak ada bidang peternakan. Yang ada di provinsi, cuma kami minta agar bangkainya ditanam untuk pencegahan agar tidak menyebar,” jelasnya.

Camat Medan Marelan, Muhammad Yunus, mengatakan, dalam dua hari terakhir pihaknya berupaya menyingkirkan bangkai babi yang ditemukan di sungai untuk dipinggirkan serta dievakuasi kemudian ditanam.

Dia juga mengaku heran terhadap keberadaan bangkai yang diduga sengaja dihanyutkan orang tersebut. “Kita akan lacak siapa oknum yang sengaja membuang bangkai babi ke Sungai Bedera,” tegas Yunus.(sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER