Kutacane (Waspada Aceh) – Ketua DPRK Aceh Tenggara (Agara), Denny Febrian Roza, Kamis siang (2/7/2020), meninjau langsung jembatan Pantai Dona di Kecamatan Semadam, Aceh Tenggara.
Sebelumnya para pimpinan dan anggota DPRK Agara merasa gerah mendengar laporan adanya masalah dalam pelaksanaan pembangunan jembatan yang sangat dibutuhkan masyarakat tersebut.
Sebelumnya, masyarakat juga mengeluhkan kondisi jembatan ini karena masih sulit dilintasi. Bahkan pernah ada truk yang hampir jatuh ke sungai. Padahal keberadaannya sangat dibutuhkan masyarakat sekitar yang akan mengangkut hasil pertaniannya dari seberang.
Dari peninjauan itu, kelihatan perencanaan pembangunan jembatan terkesan kurang matang, sehingga pengerjaannya terlihat berulang-ulang. Belum sampai seminggu lamanya, pekerjaan timbunan tersebut malah sudah amblas.
Dari informasi Tim Teknis Lapangan, Jarno dari Dinas PUPR, anggaran sementara untuk tahap penimbunan sebesar Rp900 juta. Sekarang ditambah dengan pemasangan bronjong, yang direncanakan akan menambah anggaran Rp500 juta.
Sementara untuk normalisasi sungai yang berlokasi di bawah jembatan tersebut dianggarkan sebesar Rp700 juta. Semua ini diambil dari biaya bencana/dana BTT.
Untuk itu Ketua DPRK Aceh Tenggara meminta instansi terkait, agar dalam penanganan jembatan itu benar-benar serius dan berkualitas. Ketua DPRK meminta pemerintah lebih peka, apalagi keberadaan jembatan itu sangat dibutuhkan masyarakat untuk menunjang perekonomiannya, khususnya para petani.
“Jembatan ini sangat membantu perekonomian rakyat. Rakyak hari ini sudah cukup susah dengan musibah COVID-19, dan jangan sampai mereka juga susah membawa hasil taninya karena kondisi jembatan,” kata Denny.
DPRK Aceh Tenggara, kata Denny, dalam waktu dekat akan memanggil pihak terkait yang bertanggungjawab mengerjakan jembatan itu, untuk meminta penjelasan. (Ria)
