Jumat, April 18, 2025
spot_img
BerandaKasus Positif Corona Melonjak di Aceh, dari 10 Jadi 37 Orang

Kasus Positif Corona Melonjak di Aceh, dari 10 Jadi 37 Orang

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kasus pasien positif virus Corona di Provinsi Aceh, jumlahnya melonjak dari 10 orang menjadi 37 orang. Setelah satu pasien positif meninggal Maret 2020, pada Rabu kemarin (17/6/2020), satu lagi meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani atau SAG, mengatakan di Banda Aceh, Rabu (17/6/2020), semua kasus positif Corona tersebut berdasarkan pemeriksaan swab dengan PCR di Balitbangkes Aceh, yang hasilnya diterima pada 16 Juni 2020.

Menurut SAG, kesepuluh kasus terbaru COVID-19 di Aceh terdiri-dari; 7 orang dari Aceh Utara, 1 Aceh Besar, 1 Banda Aceh, dan 1 dari Aceh Selatan. Ketujuh pasien dari Aceh Utara tersebut masing-masing berinisial HM, 10, MN, 18, MY, 65, SN, 53, MW, 65, YN, 44, dan KA, 49.

Mereka terungkap positif Corona setelah ditracking (pelacakan) oleh Tim Surveilans Gugus Tugas COVID-19 Aceh dan kabupaten/kota terhadap orang-orang yang pernah kontak erat dengan salah satu dari 7 orang positif Corona sebelumnya. Baik dari Kota Lhokseumawe maupun dari Aceh Utara, yakni MS, 42, DL, 41, JB, 16, MH, 14, YI, 13, RM, 63 dan SH, 45, jelasnya.

“Tim surveilans melacak semua orang yang merupakan kontak erat dengan mereka, sesuai protokol penanganan COVID-19,” ujar SAG.

Dia menjelaskan, begitu MS dan DL diketahui positif Corona pada 6 Juni 2020, tim surveilans mengambil sampel swab terhadap 33 orang kontak eratnya, dan dikirim ke Laboratorium Balai Litbangkes Aceh, untuk diperiksa dengan RT-PCR. Hasilnya diperoleh pada 13 Juni dan 16 Juni 2020.

Hasil yang diperoleh pada 13 Juni 2020, ternyata 5 orang terkonfirmasi positif Corona, yakni JB, MH, YI, dan RM, dari Kota Lhokseumawe. Sedangkan SH dari Aceh Utara.

Kemudian menyusul hasil pada 16 Juni 2020, terungkap lagi 7 orang positif, yakni HM, MN, MY, SN, MW, YN, dan KA. Semuanya warga Aceh Utara, kata SAG.

Sementara itu, lanjutnya, sebanyak 90 spesimen swab hasil surveilans lainnya sedang diperiksa di Litbangkes Aceh. Spesimen tersebut milik orang-orang berkontak erat dengan salah satu dari 5 orang yang terkonfirmasi positif pada 13 Juni 2020.

Tim surveilans juga sedang melacak dan mengambil swab orang-orang yang kontak erat dengan salah satu dari 7 orang positif Corona, kasus terbaru di Aceh Utara, jelasnya.

SAG melanjutkan, sampai saat ini tim surveilans belum dapat mengurai siapa orang pertama yang menjadi pembawa (carier) Virus Corona itu, yang kemudian menularkannya secara berantai kepada orang-orang yang kontak erat dengannya, baik di Kota Lhokseumawe maupun di Aceh Utara.

“Secara epidemiologis, kasus pertama itu harus diketahui, agar mudah memutuskan pola penularan virus yang mematikan tersebut,” ujar SAG yang bergelar M.Kes berbasis Epidemiologi Komunitas itu.

Penderita positif Corona, keluarganya, maupun masyarakat sekitarnya, harus membuka semua informasi yang diketahui kepada tim surveilans yang menemuinya, supaya tidak jatuh korban berikutnya.

Tim surveilans harus mengetahui riwayat perjalanan 14 hari terakhir orang yang terkonfirmasi positif Corona. Begitu juga orang yang pernah kontak dekat dengan penderita, harus pro aktif melapor kepada petugas kesehatan terdekat, jelas SAG.

“Kasus COVID-19 di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara paling banyak saat ini dan sudah menjadi klaster tersendiri. Mari kita semua berkata apa adanya, lebih pro aktif, dan bersama-sama melawan virus corona yang mengancam semua orang,” harap SAG.

Di Luar Klaster

Sementara itu, lanjut SAG, tiga orang lainnya yang positif Corona dari luar klaster Kota Lhokseumawe dan klaster Aceh Utara, masing-masing inisial RR, 18, MI, 29 dan Suk,63.

Laki-laki RR merupakan warga Aceh Selatan. Dia memiliki riwayat ke daerah penularan lokal di Sumatera Utara, dan hasil rapid test menunjukkan reaktif virus. Hasil pemeriksaan swab-nya pun terkonfirmasi positif COVID-19. Dia saat ini dirawat di RSU Aceh Selatan.

Sementara MI, seorang karyawan sebuah bank swasta di Banda Aceh. Laki-laki ini beralamat di Kota Medan, namun tinggal di Kota Banda Aceh. Dia diketahui positif COVID-19 berawal ketika reaktif dalam rapid test. Hasil uji swab dengan RT- PCR juga positif terinfeksi virus Corona. MI saat ini dirawat di Ruang Isolasi Pinere, RSUDZA Banda Aceh, sejak 17 Juni 2020.

Sementara, Suk, 63, yang meninggal dunia saat dalam perawatan Tim Medis RSUDZA Banda Aceh merupakan warga Brandan Barat, Sumatera Utara. Bedasarkan informasi dari tim surveilans Gugus Tugas COVID-19, Suk berkunjung ke rumah anaknya di kawasan Lambaro, Aceh Besar. Dia tiba pada 12 Juni 2020.

Pada 16 Juni 2020 dia mengeluh sakit dan pihak keluarga membawanya ke Rumah Sakit Pertamedika. Tim Medis Pertamedika memutuskan merujuk Suk ke RSUDZA pada hari itu juga.

Setiba di RSUDZA, tim medis menemukan gejala pneumonia dan penyakit penyerta lainnya. Karena itu diambil swab tenggorokan dan hidung pada 16 Juni 2020, dan hasil pemeriksaan dengan RT-PCR terkonfirmasi positif COVID-19.

Dimakamkan dengan Protokol COVID-19

Jenazah pasien positif Corona yang meninggal Rabu kemarin (17/6/2020), yakni Suk, 63, asal Binjai, Sumatera Utara, telah dimakamkan pada sore itu juga, Rabu, di pemakaman umum milik pemerintah daerah di Aceh Besar.

Jenazah dishalatkan hanya oleh tiga orang. Sedangkan acara pemakaman hanya dilakukan oleh dua anggota Polresta Banda Aceh dari Satuan Intelijen Keamanan (Sat Intelkam) Polresta Banda Aceh bersama petugas dari RSUZA Banda Aceh. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER