Medan (Waspada Aceh) – Komitmen PT Pertamina (Persero) menjadi penyedia energi dan mengembangkan energi baru guna mendukung terciptanya kemandirian energi nasional, didukung dengan sistem kerja HSSE Golden Rule.
Health, Safety, Security, dan Environment (HSSE) berbasis sehat, keamanan dan memperhatikan lingkungan, kata Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Regional Sumatera bagian Utara (Sumbagut), Taufikurachman, Kamis (18/2/2021).
“Dalam bekerja kita selalu mengutamakan Health, Safety, Security, dan Environment (HSSE), menguasai diri dan lingkungan kerja sehingga nantinya kecelakaan kerja dapat dicegah atau Zero Accident ,” lanjut Taufikurachman.
Taufikurachman mengatakan, pihaknya senantiasa menjadikan budaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) sebagai prinsip fundamental dalam prioritas strategi bisnis. Berbagai lini dan bidang pekerjaan selalu memperhatikan budaya K3 ini.
Sementara itu, Asisten Manager HSE Operation, Achmad Surya Karbala, menambahkan ketika terjadi insiden, Pertamina selalu melakukan investigasi secara struktural hingga ke tahap rekomendasi perbaikan.
“Tidak dipungkiri beberapa insiden juga pernah terjadi, namun kami memiliki sistem yang namanya insiden investigasi. Setelah mendapat hasil investigasi, kami akan memberikan rekomendasi perbaikan, salah satunya terhadap peraturan yang senantiasa berkembang setiap saat,” ucapnya.
Selain itu, kata Achmad, pihaknya juga menerapkan HSSE Golden Rule, di mana seluruh pekerja dengan program patuh, yaitu pelaporan terhadap beberapa kondisi dan perilaku tidak aman. Para pekerja dapat melaporkan sedini mungkin kondisi tidak aman tersebut sehingga segera dapat dilakukan pencegahan sekaligus perbaikan.
“Jadi kami sudah memiliki teknologi informasi untuk semua pihak-pihak Pertamina baik itu pekerja, awak mobil tangki (AMT) dan lain-lain itu sudah bisa melaporkan apapun temuan kondisi tidak aman maupun perilaku tidak aman,” ungkapnya.
Sedangkan Fuel Terminal (FT) Manager Medan Group, M Ikmal, mengatakan keunggulan FT Medan Group, pada fasilitas pengisian mobil tangki Pertamina secara aktif menerapkan teknologi.
Salah satunya untuk membantu proses operasional, yaitu dengan new gantry system atau sistem teknologi pengisian mobil tangki dengan sistem automasi metode swap card sehingga mengurangi proses interface manusia di dalam proses pengisian.
“Dengan didukung oleh penggunaan teknologi yang handal dan juga penerapan aspek keselamatan pada setiap proses operasional, FT Medan Group mampu menyalurkan produk BBM dengan kemampuan 6.817.000 liter per hari,” ujarnya.
Superintendent RSD Labuhan Deli, Eri Wibowo, mengatakan tim Pertamina secara khusus bagian HSSE membuat dan memperbaiki kebijakan-kebijakan agar semakin safety sehingga kedepannya kecelakaan dapat dicegah.
“Di Medan Group belum ada kejadian yang sampai fatal. Kita juga menghindari jangan sampai terjadi. Tahun ini juga kita mendapatkan penghargaan dengan kategori zero accident dari Disnaker,” ucap Eri.
Dia mengatakan, sebanyak 131 mobil tangki yang melayani sebanyak 600 SPBU, mobil tangki akan bolak-balik ke FT Medan Group yang beroperasi 24 jam setiap hari.
Dalam kegiatan yang berwawasan lingkungan, HSSE FT Medan Group melakukan program-program CSR pekan Labuhan Bestari (Kampung warna-warni ecobrick, bunda-bunda menjahit, doorlenial) Belawan Bahari.
Sementara itu kegiatan HSSE FT Medan Group berupa pelatihan pemadaman api nyata, sosialisasi contractor safety management system, test screening NAPZA, refreshment defensive driving training AMT. (sulaiman achmad)