Banda Aceh (Waspada Aceh) – KPK menyebut dugaan aliran dana sebesar Rp500 juta yang diterima sejumlah pihak dan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, untuk membiayai kegiatan Aceh Internasional Marathon 2018. Uang itu rencananya digunakan untuk membeli medali dan pakaian untuk even tersebut.
Meski dikaitkan dengan suap, kegiatan Aceh Marathon yang akan digelar pada 29 Juli 2018 di Sabang ini tetap berlanjut. Apalagi persiapan itu sudah mencapai 80 persen, kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh, Darmansyah. Dia tetap yakin even internasional itu akan berjalan meski pun Gubernur Aceh tersangkut masalah dengan KPK.
“Aceh Marathon tetap berlanjut meski ada persoalan dengan gubernur. Persiapan sudah 80 persen,” kata Kadis yang belum lama dilantik ini, saat dihampiri wartawan di kantor Gubernur Aceh, Kamis (5/7/2018).
Ia menjelaskan, tender pakaian dan medali disebut KPK bukan berasal dari mata anggaran Dispora Aceh, melainkan tender dari Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) Sabang. BPKS, kata dia, yang memiliki tender untuk pakaian, medali dan publikasi.
Sumber mata anggaran, lanjut Darmansyah, dihandle dari tiga instansi yaitu Dispora Aceh, Sabang dan BPKS. Biaya lain seperti tempat dan pengadaan lainnya ada di Dispora Kota Sabang.
“Dispora Aceh hanya pengadaan spanduk, tenda, angkanya juga kecil tidak lebih dari Rp200 Juta. Kemudian anggaran dari Dispora untuk hadiah peserta Rp3 miliar dari Rp10 miliar total hadiah di semua kategori, ” ujarnya.
Darmansah menyebutkan sejauh ini persiapan Aceh International Marathon 2018 tidak ada kendala. Pihak panitia menargetkan 6000 peserta akan mengikuti perhelatan itu. Saat ini, hanya peserta yang berasal dari negara Malaysia dan Kenya yang baru mendaftar.
Ada pun rute lari sejauh 42,195 Km mengelilingi Pulau Weh sembari menikmati asrinya udara di kawasan tersebut.
Aceh Internasional Marathon 2018 mengusung tema “Everything Start from Zero” dan direncanakan akan dimulai dari titik Nol (0 Km ) Indonesia terdiri dari 4 Kategori, yakni, 5K, 10K, 21K dan 42K. (dani randi)
