Surabaya (Waspada Aceh)- Gempa kekuatan 7 magnitudo yang mengguncang Flores, Nusa Tenggara Barat, juga terasa di Kota Surabaya, khususnya bagi warga yang berada di bangunan tinggi.
Wartawan Waspada, Aldin Nainggolan, saat gempa pukul 18. 48 WIB sedang berada di kamar mandi hotel Santika Premiere, Surabaya, ketika gempa tiba-tiba menggoyang bangunan itu.
“Tiba-tiba kepala saya pusing, akibat goyangan gempa itu. Saya baru sadar bahwa getaran yang terasa kuat itu akibat gempa di NTB,” ujar Aldin melaporkan ke redaksi Waspadaaceh.com, Minggu malam (5/8/2018).
Rekan Aldin, Said Zulhasri yang berada di kamar tingkat 21, ternyata sudah lebih dahulu turun ke ruang lobi hotel. Di lobi hotel sudah banyak tamu turun dari tangga darurat dan denga ketakutan.
Salah seorang tamu menanyakan kepada Said Zulhasri tentang gempa tadi, dan Said menjawab goncangan itu akibat gempa. Tapi tamu itu heran mengapa respon Said biasa saja. “Kalau di Aceh sudah biasa pak,” jawab Said dan dibalas dengan jawaban, ” Oh pantesan,” dengan logat Surabaya.
Saat naik taksi untuk mencari restoran makan malam, sopir taksi mengaku tidak terasa kalau baru saja terjadi gempa. “Saya tidak terasa, mungkin karena saya lagi di atas kendaraan,” ujar abang supir sekenanya.
“Dari radio mobil yang kami tumpangi, dilaporkan tentang kerusakan fasilitas umum di Lombok dan banyak turis Bali khawatir apalagi gempa darat itu berpotensi tsunami.”
Jarak antara pusat gempa Lombok dengan Surabaya sekitar 555 Kilometer, tapi getaran cukup kuat terasa di Surabaya, lapor Aldin NL dari kota Juang Surabaya. (alfarizi)