Meulaboh (Waspada Aceh) – Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Aceh Barat memastikan saat ini sembilan dari total 15 penderita penyakit HIV/AIDS yang ada di kabupaten itu telah meninggal dunia.
Anggota Komisi Penanggulangan Aids Aceh Barat, dr.Syuhada kepada Waspadaaceh.com, Minggu (5/8/2018) di Meulaboh mengatakan, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan sejak tahun 2004 lalu, ditemukan 15 kasus penderita penyakit ini.
Dari total penderita, sebanyak sembilan orang dipastikan sudah meninggal dunia. Sehingga total penderita penyakit tersebut kini hanya tersisa tiga orang di Aceh Barat. Saat ini masih dalam pemantauan secara ketat oleh Pemkab setempat melalui intansi terkait.
“Tiga penderita ini masih dalam tahap pengobatan, mereka terus kita pantau dan masih harus terus minum obat,” kata Syuhada.
Sedangkan tiga orang penderita lainnya, kini sudah pindah dan tidak lagi menetap di kabupaten ini.
“Dua orang masih berobat, satu lagi sekarang masih di Banda Aceh, karena masih disiapkan mentalnya sebelum dikembalikan ke Aceh Barat. Karena si penderita ini harus diterima di masyarakat,” katanya.
Meski sudah ditemukan adanya penderita HIV/AIDS di Aceh Barat, Komisi Penanggulangan AIDS belum menemukan adanya penderita yang terjangkit di daerah asal.
Akan tetapi, seluruh penderita mengaku terjangkit penyakit tersebut ketika bekerja dan menetap di luar daerah.
Rata-rata penyebab terjangkitnya penyakit yang dialami oleh warga setempat, yakni dari kegiatan seks bebas dan penggunaan narkoba melalui alat suntik.
Guna mencegah penyebaran penyakit tersebut, Syuhada mengaku pihaknya selama ini kerap melakukan pemeriksaan kesehatan di tempat-tempat tertentu. Seperti terminal mobil barang, terminal bis, salon, tempat pangkas serta tempat lainnya, guna memastikan tak ada yang terjangkit penyakit ini.
Selain itu, penggunaan peralatan salon dan pangkas harus selalu steril sehingga warga tidak terjangkit penyakit tersebut, katanya. (b01/ded)
