Solo (Waspada Aceh) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika membenarkan terjadinya tsunami di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, sebagaimana rekaman video yang beredar di media sosial, meski sebelumnya sempat meragukan informasi tersebut.
“Kami menyangka berita itu hoaks, tapi kami konfirmasi BMKG Palu ternyata benar terjadi tsunami,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, kepada wartawan, Jumat (29/9/2018).
Sementara itu Kepala BMKG, Dwikorita Karmawati, dalam keterangan persnya beberapa jam kemudian, memastikan bawah benar terjadi tsunami, melanda kawasan pantai Talise, Kota Palu dengan ketinggian hingga 1,5 meter akibat gempa berkekuatan 7,7 pada skala Richter yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, tapi kemudian air sudah surut kembali.
“Dari pemantauan di lapangan, benar terjadi tsunami, dan bahwa video yang beredar itu memang benar,” kata Dwikorita Karmawati dalam jumpa pers di kantor BMKG, Jumat petang (28/9/2018), sebagamana dilaporkan BBC Indonesia.
“Tsunami mencapai ketinggian sekitar 1,5 meter, terjadi pada pukul 17:32 WIB. Namun kemudian setelah beberapa lama, air sudah surut,” katanya.
Beberapa saat sebelumnya, sempat beredar di media sosial video yang menunjukkan ombak besar menerjang pantai sekitar pesisir Palu. Video lain menunjukkan, air laut menerjang pemukiman.
Namun hingga kini belum jelas apakah ada jatuh korban jiwa, tapi rumah dan gedung-gedung mengalami kerusakan berat. Laporan-laporan menyebutkan, tsunami juga melanda Mamuju di Sulawesi Barat.
Pengumuman terjadinya tsunami akibat gempa di Donggala disampaikan beberapa jam setelah peringatan dini tsunami dicabut. (Ria)
