Jika dilihat dari sisi lain, kedatangan ribuan dokter ke Aceh dapat mengubah persepsi orang di luar Aceh selama ini yang jauh bertolak belakang. Seolah-olah Aceh tidak aman, ternyata Aceh lebih aman dari daerah lain.
“Masyarakatnya ramah tamah, wisata banyak serta tak kalah penting kuliner yang dikenal dengan khas Acehnya sangat luar biasa. Para peserta Muktamar IDI banyak memborong produk-produk souvenir sebagai buah tangan ke daerahnya masing-masing,” sebutnya.
Maka dari itu, ucap Syahfreadi, kegiatan ini memberikan banyak manfaat. Selain memperhatikan isu-isu kesehatan Aceh juga sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan juga kemajuan wisatanya.
Sebelumnya, Syahfreadi juga menyebutkan IDI Kota Banda Aceh ditunjuk sebagai tuan rumah dalam kegiatan Kongres IDI ke-31 dan IIDI ke-21.
Sebagai ketua panitia dr. Nasrul Musaddir Alsa, di bawah kepemimpinan Ketua IDI Kota Banda Aceh dr. Isra Firmansyah dan didukung IDI Wilayah Aceh di bawah komando Dr. Syafrizal Rahman dan IDI Kab/Kota yang ada di Aceh.
Acara Muktamar ini pun, kata Syahfreadi, mendapat dukungan penuh dari Pemda Aceh serta seluruh Forkopimda yang ada.
Dengan harapan kegiatan akbar para dokter Indonesia ini dapat memberikan dampak positif bagi Aceh secara keseluruhan dan insan medis di Aceh serta Pemda Aceh. (Kia Rukiah)
