Aceh Utara (Waspada Aceh) – Dampak musibah banjir di sejumlah daerah di Kabupaten Aceh Utara, Dinas PUPR setempat mencatat, banyak sarana fisik yang mengalami kerusakan parah dan ditaksir kerugiannya mencapai puluhan miliar.
Kadis PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Aceh Utara, Eddy. Anwar, melalui Kabid Pengairan, Jafaruddin, Jumat (19/6/2020), mengungkapkan hal itu terkait kondisi dampak buruk pasca musibah banjir di sejumlah kecamatan pedalaman.
Dikatakannya, meski musibah banjir kali ini terjadi di sejumlah daerah di Aceh Utara, namun kondisi genangan air tak separah tahun lalu. Tapi hal yang paling mengejutkan adalah dampak dari musibah banjir telah menimbulkan kerusakan berat terhadap sarana dan prasarana, sehingga kerugiannya mencapai puluhan miliar.
Jafar mengaku pihaknya bersama anggota DPR Aceh, Muslem, telah turun ke lapangan guna melihat langsung kerusakan yang terjadi setelah diterjang banjir. Sampai aaat ini, pihaknya masih terus melakukan pendataan kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan oleh banjir.
Untuk data laporan sementara, dia merincikan antara lain, tebing di Krueng Kec. Nisam amblas, tepian sungai longsor dan mengancam rumah warga. Sewaktu-waktu rumah warga bisa amblas ke sungai di Gampong Blang Gunci.
Satu unit jembatan gantung rusak di Gampong Teungoh Kec. Sawang, jembatan gantung rusak dan terancam ambruk di Desa Alue Sijengkai Kec. Nisam. Selanjutnya tebing amblas ke sungai di Gampong Binjei Kec. Nisam, embung rusak berat di Gampong Alue Drien Kec. Nisam, embong rusak berat di Gampong Teupin Keube Kec. Bandar Baru.
Kemudian saluran irigasi rusak di Gampong Ulee Nye Kec. Bandar Baru, juga tanggul Krueng Gampong Paya Dua Kec. Bandar Baru, mengalami kerusakan. Tebing Krueng Gampong Alue Kereunyai Kec. Bandar Baru amblas ke sungai.
Jafar menjelaskan proses pendataan masih terus dilakukan di lapangan dan masih banyak kerusakan yang belum dicatat. (b09)
