Selasa, Mei 7, 2024
Google search engine
BerandaDigitalisasi UMKM, Santri dan Yatimpreneur, Andalan Ismail Rasyid Jika Terpilih Ketua Kadin...

Digitalisasi UMKM, Santri dan Yatimpreneur, Andalan Ismail Rasyid Jika Terpilih Ketua Kadin Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Digitalisasi UMKM menjadi program prioritas CEO PT Trans Continent (Royal Group), Ismail Rasyid, jika dia terpilih menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh periode 2022-2027.

Selain itu, pria kelahiran Matangkuli, Aceh Utara, 3 Juli 1968 ini akan memprogramkan Santripreneur dan Yatimpreneur sebagai upaya mendorong tumbuhnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Aceh.

“Program ini (digital UMKM, santripreneur dan yatimpreneur) sangat seksi atau bohay. Makanya akan menjadi andalan Kadin Aceh ke depan,” kata Ismail Rasyid kepada sejumlah Pimpinan Redaksi dan CEO media siber di markas Trans Continent di Beuradeh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu malam (18/6/2022).

Dengan kemajuan teknologi, menurut dia, semua usaha menjadi mudah. Karena itu, harus kreatif dan mengembangkan inovasi baru mengikuti tren digitalisasi sekarang ini.

Dia mencontohkan negara Singapura, dahulu adalah negara miskin. Tapi karen bisa mengembangkan ekonomi kreatif dan memanfaatkan teknologi, sekarang negara tetangga itu menjelma menjadi negara maju di kawasn Asean.

CEO PT Trans Continent Ismail Rasyid didampingi Perwakilan Trans Contonent Sydney, Australia, Catherine melita saat memaparkan visi misi dan program sebagai kandidat Ketua Kadin Aceh, di kantornya kawasan Kr Raya, Aceh Besar, Sabtu (18/06/2022). Aldin NL

Terkait itu, lanjut dia, program digitalisasi UMKM di Aceh sudah menjadi keharusan dan tidak bisa ditawar. “Digitalisasi kita manfaatkan untuk mendorong UMKM berorientasi ekspor yang berbasis pada komoditi unggulan daerah.”tegasnya.

Dia lanjutkan, tanpa sentuhan dan pembinaan, UMKM tidak akan pernah maju. Menyinggung program santripreneur, menurut dia, santri tidak lagi hanya berkutat dengan kitab-kitab pengajian saja, tapi perlu dilatih kewirausahaan.

“Karena itu, terpilih atau tidaknya saya sebagai ketua umum Kadin Aceh, santipreneur dan yatimpreneur ini tetap akan saya jalankan. Kalau hanya berorientasi pada jabatan maka tidak akan ada perubahan,” papar pengusaha yang memiliki perwakilan di sejumlah negara tersebut.

Dia mohon doa agar usaha miliknya di luar Aceh terus berkembang dan memberi keuntungan besar hingga gagasan mulianya itu dapat segera terealisasi di Aceh.

Ismail Rasyid mengaku siap bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendorong dunia usaha yang aktif. Tujuannya untuk mencapai pembangunan ekonomi Aceh yang mandiri, dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

“Kita juga perlu mengembangkan ekonomi kreatif dalam bentuk kombinasi lintas sektoral dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk dan menciptakan lapangan kerja. Untuk itu kita perlu membangun konektivitas sektor transportasi sebagai penghubung tumbuhnya ekonomi daerah, nasional dan internasional,” tambahnya.

Kata Ismail Rasyid, untuk peningkatan ekonomi daerah juga perlu mengoptimalkan hilirisasi komoditi unggulan di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, maupun budidaya perikanan dan perikanan tangkap. Sebagai pengusaha dia siap melakukan advokasi untuk menciptakan kondisi dunia usaha yang kondusif.

“Kita juga perlu melibatkan perguruan tinggi untuk mempercepat akselerasi dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Kolaborasi dunia usaha dengan perguruan itu sangat penting. Perguruan tinggi bisa melakukan riset-riset untuk disumbangkan ke dunia usaha. Makanya dalam kolaborasi itu Kadin juga harus punya lembaga research and development,” tegasnya. (B01)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER