Medan–Satuan Gugus Tugas (Satgasus) Percepatan Penanganan Virus Corona (COVID-19) Sumatera Utara meminta kepada seluruh pelaku usaha tempat hiburan khususnya di Medan, untuk menutup sementara usahanya selama dua pekan kedepan. Satgasus akan melakukan monitoring bersama TNI/Polri.
Ketua Satgasus COVID-19 Sumut, Riadil Akhir Lubis, Senin sore (23/3/2020), dalam konfrensi pers secara live melalui channel Youtube resmi Humas Sumut, juga menyampaikan perkembangan di lapangan terkait dengan penyebaran virus Corona.
Riadil didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan dan penerjemah bahasa isyarat memaparkan, adanya kenaikan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 50 orang yang berada di 25 rumah sakit di 6 kabupaten/kota. Sebelumnya, jumlah PDP sekitar 48 orang.
Kemudian PDP negatif 6 orang dan sudah dipulangkan. Lonjakan terjadi pada orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 763 orang dari sebelumnya hanya 496 orang.”Mengalami kenaikan 36%,” kata Riadil.
Riadil meminta kepada semua masyarakat untuk waspada. Apalagi, masih banyaknya ODP yang membandel dan keluar rumah, tidak melakukan isolasi diri di dalam rumah.
“Kita meminta kepada pelaku usaha pariwisata untuk melakukan penutupan kegiatan sementara sejak hari ini hingga dua pekan kedepannya. Diantaranya klab malam, bar, karaoke, bioskop, mandi uap, panti pijat dan sejenisnya,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, jika pengusaha tidak menutup usahanya, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk mengambil tindakan. Untuk pelaku usaha perhotelan dan MICE juga, dia meminta agar menunda berbagai kegiatan keramaian yang akan digelar.
“Hal ini dilakukan semata hanya untuk menghentikan ruang gerak penyebaran virus Corona di Sumut,” ungkapnya.
Riadil juga menuturkan sebagian APD dan peralatan medis lain untuk penanganan Corona sudah tiba di Sumut. Selanjutnya, secara berkala dalam satu dua hari kedepan akan tiba lagi dari pusat ke Sumut.
1 PDP di Medan Meninggal
Kadis Kesehatan Sumut dr Alwi menambahkan, hari in, telah meninggal dunia 1 pasien PDP di Medan. Namun, untuk data pasien positif masih tetap 2 orang tidak berubah dari sebelumnya.
“Karena PDP yang meninggal terakhir ini belum diketahui apakah positif atau tidak. Masih menunggu hasil uji laboratorium. Jadi, pasien positif masih 2 orang, satu meninggal dunia dan satu orang masih dirawat di Adam Malik,” ungkapnya.
Alwi menjelaskan adanya lonjakan kenaikan ODP menjadi 763 orang dari sebelumnya hanya 496 orang, karena pihaknya melakukan penyelidikan epideomplogi. Semua ODP itu memiliki kontak erat dengan pasien positif sebelumnya.
“Banyak ODP yang membandel. Kita sedang konsultasi dengan upaya hukum yang berlaku. Untuk yang membandel, nantinya kita akan membuka data alamat lengkap dan nama ODP ini agar diketahui masyarakat. Tujuannya biar masyarakat mewaspadai mereka,” tegasnya.(sulaiman achmad)
