Jumat, Mei 3, 2024
Google search engine
BerandaAcehDashboard Data Lingkungan Aceh Resmi Diluncurkan

Dashboard Data Lingkungan Aceh Resmi Diluncurkan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Digdata.id, portal data, bekerja sama dengan Yayasan HAkA, meluncurkan dashboard data lingkungan Aceh.

Dashboard ini memuat data-data terkait isu lingkungan di Aceh yang dapat diakses dan dipahami oleh wartawan, peneliti, aktivis, dan masyarakat umum.

Peluncurkan dashboard data ini diiringi dengan diskusi bertema “Biarkan Data Berbicara” yang digelar di Banda Aceh, Senin (9/10/2023).

Diskusi ini menghadirkan empat narasumber, yaitu akademisi Universitas Syiah Kuala (USK) FMIPA Saiful Mahdi, Direktur Walhi Aceh Ahmad Shalihin, GIS Officer Yayasan HAkA Khairul Amri, dan Koordinator Wilayah Sumatera AJI Indonesia Adi Warsidi.

CEO Digdata.id Hotli Simanjuntak mengatakan bahwa dashboard ini merupakan bentuk kolaborasi antara Digdata.id sebagai portal yang mengolah data menjadi informasi dan Yayasan HAkA sebagai penyedia data yang berkualitas.

“Kita ingin membuat sesuatu agar data bisa berbicara. Dashboard ini berisi banyak data terbuka terkait isu lingkungan di Aceh. Karena itu kita berkolaborasi dengan pegiat lingkungan yaitu HAkA sebagai penyedia data, kita sebagai portal,” ujar Hotli.

Hotli menambahkan bahwa dashboard ini dapat membantu wartawan untuk membuat berita berbasis data yang informatif dan akurat. “Dalam dunia jurnalistik, mengolah data itu sulit. Biasanya hanya tersedia data Excel yang tidak mudah dipahami. Kita mencoba menyederhanakan dan memvisualisasikan data supaya semua orang gampang mengakses dan memahami datanya,” kata Hotli.

Dashboard data lingkungan Aceh dapat diakses. Di dalamnya terdapat data-data seperti jumlah tutupan hutan, luas tutupan kawasan ekosistem Leuser, luas suaka margasatwa, dan kasus ilegal wildlife trade tracking.

Data-data tersebut dapat dilihat secara visual menggunakan grafik maupun tabel. Data-data tersebut juga dapat difilter berdasarkan wilayah administratif di Aceh.

Direktur Walhi Aceh Ahmad Shalihin mengapresiasi kehadiran dashboard ini. Menurutnya, dashboard ini sangat bermanfaat untuk memantau kondisi lingkungan di Aceh.

“Dashboard ini sangat membantu. Yang penting keakuratan data. Kecepatan juga penting. Apakah data disajikan secara real time harian atau bulanan atau per semester. Ini juga menjadi semakin dibutuhkan kalau semakin real time,” kata Ahmad.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Sumatera AJI Indonesia Adi Warsidi menekankan pentingnya jurnalisme data di era digital saat ini.  Jurnalisme data saat ini menjadi sedang tren dan disukai oleh Google.

“Dengan data, jurnalis punya kesempatan untuk melakukan verifikasi fakta tersirat. Dengan jurnalisme data juga sebagai informasi baru dan mudah dipahami publik,” tutur Adi.

Adi juga mengakui bahwa tantangan jurnalis saat ini adalah keterampilan dalam mengolah data masih sangat kurang. Oleh karena itu, ia berharap dashboard ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para jurnalis untuk meningkatkan kualitas pemberitaan mereka.

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER