Jakarta – Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, mengatakan, mengatakan hujan lebat yang mengguyur di beberapa wilayah di Indonesia, terjadi karena dinamika atmosfer yang tidak stabil.
Dalam siaran pers yang dikutip Selasa (8/12/2020), Gusmanto menyebutkan, selain kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil, ada hal lain yang mempengaruhinya, yakni aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia.
“Selain itu terpantau munculnya pusaran angin atau sirkulasi siklonik di beberapa tempat sehingga dapat mendorong terbentuknya daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi),” sebut Deputi Bidang Meteorologi BMKG ini dalam siaran persnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, tulis Guswanto, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang juga dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Beberapa wilayah di Indonesia yang sudah dan akan dilanda hujan lebat mulai 6 – 11 Desember 2020 antara lain: wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan beberapa provinsi lainnya di Indonesia.
Untuk itu Guswanto mengimbau kepada masyarakat di seluruh Indonesia agar selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti angin puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es, dan lainnya serta dampak yang ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, ngin kencang dan bahaya lainnya.
Masyarakat yang ingin mendapatkan informasi terbaru BMKG menyediakan layanan informasi cuaca 24 jam, melalui: https://www.bmkg.go.id, Follow media sosial @infoBMKG, Aplikasi iOS dan android Info BMKG. (Ris)
Berita lainnya: Sudah 6 Orang Tewas dalam Musibah Banjir di Medan dan Deliserdang
Berita lainnya: Banjir Aceh Timur dan Aceh Utara, 3 Meninggal Dunia
