Sabtu, Mei 4, 2024
Google search engine
BerandaBerdiskusi dengan Pengusaha Nasional, Gubernur Bahas Potensi Investasi di Aceh

Berdiskusi dengan Pengusaha Nasional, Gubernur Bahas Potensi Investasi di Aceh

Jakarta  (Waspada Aceh) – Gubernur Aceh Nova Iriansyah melakukan diskusi dengan beberapa pengusaha nasional di Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta Pusat, Sabtu (28/8/2021).

Pembahasan dalam diskusi tersebut, terkait peluang investasi di sektor agrobisnis, pertambangan, pengelolaan hutan dan perikanan.

Diskusi itu dihadiri oleh Asisten II Sekda Aceh bidang Perekonomian dan Pembangunan, Mawardi, Direktur Utama PT Pembangunan Aceh (PEMA) Zubir Sahim, Kadis ESDM Aceh, Mahdinur, Komisaris Utama PT PEMA Sulaiman dan beberapa direksi dari perusahaan nasional.

Nova mengatakan, Pemerintah Aceh sangat welcome atas segala kerjasama yang dibangun demi pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Aceh.

Dalam pertemuan itu Gubernur Nova menyampaikan Aceh memiliki potensi besar untuk pengembangan bisnis, karena itu potensi investasi masih sangat besar.

“Contohnya lagi di Aceh masih banyak terdapat illegal mining (tambang ilegal). Nah, tambang ilegal yang dilakukan oleh rakyat ini, saya tidak mau rakyat dikejar-kejar (hukum) terus. Kita mau melegalkan dan sedang mengupayakannya. Sehingga nanti semua happy, produknya dibeli oleh pengusaha, rakyat tidak dikejar-kejar (hukum) lagi dan tidak ada oknum yang mengganggu,” ungkap Nova.

“Fokus kita saat ini adalah yang menyangkut dengan kepentingan rakyat tapi juga tidak melupakan masalah lingkungan dan lain-lain,” jelas dia.

Gubernur memaparkan bahwa Aceh memang memiliki potensi, namun potensi sifatnya hanya diam. Jika tidak melakukan sesuatu maka selamanya hanya jadi potensi, jadi segala potensi itu harus dikelola secara baik.

“Namun di sini saya juga tidak setuju kalau Aceh kemudian ‘dikeruk’ habis-habisan (SDA nya)  seperti yang sudah terlanjur terjadi di Papua. Mendengar paparan tadi kita berpotensi membuka peluang investasi ini selama aktivitas bisnis yang dilakukan peduli dengan masalah lingkungan, sustainability, dan green business,” lanjut Nova.

Sebagai informasi, Aceh adalah satu-satunya Provinsi di Pulau Sumatera yang memiliki luas hutan sebesar 70 persen.

Nova menambahkan, saat ini Aceh memiliki potensi terbaik di bidang pertambangan dan pembangkit listrik. Banyak perusahaan nasional dan multinasional sedang melakukan aktivitas bisnis di Aceh, namun kendala yang dihadapi saat ini karena pandemi COVID-19.

Saat ini, Pemerintah Aceh sedang dalam proses penyelesaian kerjasama investasi dari Uni Arab Emirate (UAE) di Pulau Banyak, Aceh Singkil, yang rencananya akan dibuatkan kawasan wisata dan resort dengan nilai investasi sekitar Rp10 triliun. Dalam waktu dekat akan berkunjung ke UAE beserta rombongan pemerintah pusat untuk melakukan penandatangan kerjasama investasi itu. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER