Kutacane (Waspada Aceh) – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Aceh Tenggara, Rahmad Fadli, meminta maaf kepada wartawan terkait insiden pengusiran yang dilakukan oleh anggotanya saat meliput pelantikan kepala desa di Kecamatan Babussalam, Jumat (27/8/2021).
“Kami selaku pribadi dan kedinasan minta maat, atas tindakan anggota saya yang mengusir rekan wartawan saat melakukan peliputan pelantikan kepala desa,” kata Fadli.
Tampak hadir juga pada pertemuan itu, Sopian, wartawan Waspadaaceh.com, Salihan (Media Aceh) dan Armentoni (SIB), yang turut mendapat perlakuan tidak semestinya saat tugas peliputan Jumat kemarin.
Permintaan maaf terbuka Rahmad Fadli tersebut, langsung di hadapan ketua dan seluruh anggota PWI Agara, Sabtu (28/8/2021) di Kantor PWI Agara di Kutacane.
Rahmad Fadli juga mengatakan, sudah memanggil dan memeriksa anggotanya yang melakukan pengusiran terhadap wartawan tersebut.
“Saya sudah periksa anggota, dan benar mereka melakukan pengusiran terhadap wartawan yang ada di ruangan saat pelantikan,” kata Rahmad Fadli.
Fadli juga mengaku, insiden itu terjadi mungkin atas kelalaian mereka saat mengarahkan anggota di lapangan dalam pelaksanaan tugas saat pelantikan kepala desa tersebut.
Di samping itu Fadli berjanji akan menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dengan sebaiknya dalam menjalankan tugas di lapangan dan tetap bermitra dengan rekan- rekan wartawan.
Sementara itu, Plt Ketua PWI Aceh Tenggara, Bulkainisyah, berharap kepada Kasat Pol PP agar tidak ada lagi kejadian pengusiran terhadap wartawan khususnya anggota PWI Agara, saat meliput kegiatan resmi Pemkab dan lainnya.
Meskipun ada kegiatan yang sifatnya tertutup, mohon ada penjelasan kepada wartawan agar tidak ada miskomunikasi, ujarnya.
“Kami wartawan yang tergabung di wadah PWI siap bergandeng tangan dengan Satpol PP dalam menjalankan tugas dengan fungsi masing-masing,” pungkas Bulkainisyah. (Sopian)
