Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sejumlah sapi warga di Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar, ditemukan mati mengenaskan Sabtu (15/10/2022). Hewan ternak tersebut dilaporkan mati diserang dan dimangsa oleh anjing hutan atau anjing ajag, satwa dilindungi.
Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran, menyampaikan pihaknya sudah berkoodinasi denga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, untuk melakukan langkah strategis mitigasi serangan anjing ajag.
“Kami sudah berkordinasi dengan BKSDA untuk melakukan langkah-langkah strategis untuk penanggulangan serangan anjing ajag tersebut, dan meminta mereka untuk patroli di wilayah itu,” tutur Zalsufran kepada Waspadaaceh.com, Rabu (19/10/2022).
Zalsufran mengimbau kepada para peternak tidak melepasliarkan dulu hewan ternak mereka sambil didapatkan solusi mengantisipasi anjing hutan tersebut.
“Kita imbau kepada warga tetap ikuti saran dari BKSDA terkait keamanan ternaknya,” jelasnya.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto mengatakan saat ini sedang melakukan kajian berupa analisa berkaitan dengan adanya interaksi konflik hewan liar dengan ternak warga.
“Kita akan melakukan proses pengkajian sehingga bisa menarik kesimpulan atas upaya mitigasi konflik hewan tersebut,” katanya.
Tim BKSDA Aceh bersama mitra di Aceh Besar sudah menjalankan proses patroli sekalian dalam rangka survei. Patroli ini juga dilakukan sebagai upaya pengamatan langsung. Bahkan pihaknya memasang beberapa kamera trap di pohon-pohon untuk mendeteksi kawanan anjing hutan.
Kepala BKSDA Aceh juga menjelaskan bahwa upaya pemasangan kamera trap lebih efektif, karena dilengkapi dengan sensor yang akan memotret pergerakan hewan liar.
Agus Arianto bersama dengan tim BKSDA Aceh akan tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat. (*)
