Banda Aceh (Waspada Aceh) – PT Indonesia Comnets Plus (ICON +), sebagai anak perusahaan PT PLN, mendukung Provinsi Aceh mewujudkan Smart Smart City (Kota Pintar). Dukungan itu melalui pemenuhan kebutuhan jaringan dan informasi teknologi (IT).
Manager Kantor ICON Perwakilan Aceh, Hendri Hariadi, Selasa (2/4/2019) menyatakan, pihaknya ingin menyuport kebutuhan teknologi di Aceh, baik untuk instansi pemerintahan, swasta maupun seluruh korporasi yang ada di Aceh.
“Saat ini, ICON sendiri terus menyosialisasikan teknologi percepatan solusi bisnis untuk pemerintah, perusahaan dan lembaga lainnya,” ujar Hendri, usai mengisi seminar teknologi solusi percepatan menuju Smart City Provinsi Aceh, di Hotel Ayani, Banda Aceh, Selasa.
Dia menambahkan, solusi percepatan Smart City yang ditawarkan adalah pemasangan infrastruktur kabel fiber optik di setiap tiang listrik milik PLN guna mendukung kebutuhan IT yang diinginkan.
“Membangun kabel fiber optik, dimana tiang PLN siap menyuport kebutuhan IT itu. Jadi karena kita perusahaan anak PLN, makanya bisa memanfaatkan tiang PLN di Aceh,” kata Hendri lagi.
Pihaknya juga menggandeng beberapa rekanan lain seperti Rosenberger sebagai penyedia data center (pusat data), Benq selaku penyedia Comand Center (ruang kontrol). Kerjasama ini diharapkan dapat berkontribusi mengembangkan teknologi di Aceh.
Aceh Kekurangan Infrastruktur
Menurut Hendri, Aceh saat ini masih kekurangan infrastrukturnya. Dengan kontur daratannya yang luas dan naik turun, maka sulit mengimplementasikan fiber optiknya.
Namun, ICON telah memiliki modal untuk menggelar kabel di tiang listrik manapun itu, dan bisa memasang fiber optik di setiap sudut.
“Kita yakin dapat melaksanakan program ini,” ujarnya.
Ada beberapa kabupaten/kota di Aceh yang sudah digaet untuk program ini, di antaranya Pemerintah Kota Langsa, Aceh Utara dan Pidie Jaya.
“Harapannya pemerintah mengetahui bagaimana meningkatkan produktifitas melalui teknologi digital. Dan kita bisa bekerjasama dengan 23 kabupaten/kota di Aceh,” tambah dia.
Sementara itu, Data Communication Sales Manager Rosenberger Indonesia, Iyan Sopiyan menjelaskan, selaku partner ICON di Aceh dalam hal percepatan Smart City, mereka menawarkan intelegensi mikro data center atau pusat data. Program ini dinilai sangat cocok untuk diterapkan oleh Pemerintah Aceh.
“Pusat data ini perlu ada di setiap kabupaten/kota, biasanya dalam hal ini dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo),” katanya.
Nantinya, lanjut dia, semua Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten/Kota (SKPK) harus menyimpan servernya di Diskominfo. Namun, instansi tersebut juga harus memiliki ruang data center yang sesuai dengan standarisasi.
“Contohnya, ketika ada kantor yang memasang CCTV, maka dipastikan juga memiliki server, video analitik, dan itu perlu tempat khusus untuk penyimpanannya,” jelas Iyan.
Untuk membanguan data center tradisional sesuai standar, tentu membutuhkan biaya yang sangat mahal. Karena itu, pihaknya menawarkan solusi mikro data center ini agar pemerintah bisa memiliki data center efektif dan efesien sesuai standar yang sudah ditetapkan.
“Kalau mau menerapkan Smart City, sudah pasti wajib ada yang namanya data center. Saat ini belum ada di Aceh, karena itu kita coba sosialisasikan,” tandas Iyan. (Fuadi)