Medan (Waspada Aceh) – Polda Sumatera Utara langsung mengambil tindakan tegas terhadap 8 orang terduga pelaku penyerangan RSU Bandung di Jalan Mistar, Kota Medan, Minggu (6/1/2022).
Kedelapan polisi muda itu bertugas di Ditsamapta Polda Sumut dan baru lulus 3 bulan lalu ini, kini sudah ditahan di tempat khusus (Patsus) Polrestabes Medan.
Kabid Humas Poldasu, Kombes Hadi Wahyudi meluruskan berita berkembang, yang terjadi bukan penyerangan terhadap rumah sakit, namun penganiayaan.
“Tidak ada penyerangan, yang ada penganiayaan terhadap sekuriti dan nakes (tenaga kesehatan) RS Bandung,” kata Kombes Hadi Wahyudi kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).
Hadi menuturkan, konotasi penyerangan tentu ada yang dirusak, sementara yang terjadi hanya penganiayaan.”Tidak ada yang dirusak. Murni penganiayaan dan bintara muda itu sedang dilakukan penahanan di tempat khusus Polrestabes Medan,” jelasnya.
Kronologi Kejadian
Hadi mengungkapkan kronologi berawal, Bripda T diajak pacarnya dugem ke salah satu hiburan malam. Di tempat hiburan malam itu dia mendapati pacarnya bersama dua temannya, mereka minum hingga mabuk.
Dalam keadaan mabuk, mereka semua beranjak ke Hotel OYO di Jalan Gajah Mada, Medan. Di Hotel Oyo itu, Bripda T satu kamar dengan pacarnya. Sementara itu, dua perempuan teman pacarnya berada di kamar sebelah.
Lantaran kedua wanita itu dalam kondisi mabuk, T kemudian mengunci pintu kamar dari luar. Namun, kedua wanita itu merasa disekap, lalu menghubungi temannya bernama Brema, yang merupakan sekuriti di RS Bandung.
Brema dan seorang temannya setiba di hotel Oyo sempat ribut dengan Bripda T. Bripda T merasa tersinggung karena Brema berkata, “sudahlah lae, sama-sama sekuritinya kita.”
Bripda T mengetahui kalau Brema merupakan sekuriti di RS Bandung tatkala mereka bertengkar mulut.
“Setelah Brema dan wanita temannya itu keluar dari hotel, lalu Bripda T menghubungi teman-temannya satu angkatan. Mereka pun menuju RS Bandung di Jalan Mistar,” jelas Hadi.
Kata Kombes Hadi, ketika Bripda T dan teman-temannya tiba di RS Bandung, mereka melihat Brema sedang berdiri di depan rumah sakit tersebut
“Di situ sempat terjadi pengaiayaan hingga mengakibatkan Brema dan seorang perawat mengalami luka. Itu kejadiannya sekitar pukul 05.00 WIB,” sebutnya.
Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, tak lama setelah kejadian, dia bersama Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda tiba di lokasi.
“Kasat Reskrim Polrestabes Medan bersama anggotanya langsung mengamankan CCTV di rumah sakit tersebut untuk mengetahui benar tidaknya pelakunya anggota Polri sebagaimana yang disampaikan pihak rumah sakit. Ternyata, setelah diidentifikasi, benar kalau pelaku bintara muda dari Dit Samapta Podasu,” jelasnya.
Diapun mengaku para bintara muda yang berjumlah 8 orang sudah diamankan dan dalam pemeriksaan di Polrestabes Medan. “Usai diperiksa, mereka sudah dilakukan penahanan di tempat khusus,” imbuhnya tanpa menyebut identitas anggota polisi tersebut.
Menurut Kombes Hadi, akibat kejadian itu pihak RS Bandung telah membuat laporan polisi. “Laporan akan tetap kita tindak lanjuti. Proses Propam sedang berjalan,” tegas Hadi, dan memastikan Bripda T merasa tidak senang karena disebut sekuriti.
Sementara itu, informasi diperoleh, bintara muda yang melakukan penganiayaan adalah Bripda T, Bripda MFAD, Bripda DS, Bripda AS, Bripda JH, Bripda YN, Bripda AP, Bripda IS, Bripda ARP dan Bripda Pat. Sementara ketiga wanita yang disebut-sebut mahasiswi salah satu PTN di Medan berinisial Deb, AJT dan It. (*)