Jumat, April 26, 2024
Google search engine
Beranda5 Hari PPKM Darurat di Medan, Pusat Bisnis Tutup dan Pergerakan Terbatas

5 Hari PPKM Darurat di Medan, Pusat Bisnis Tutup dan Pergerakan Terbatas

Medan (Waspada Aceh) – Memasuki hari kelima pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak diberlakukan pada 12 hingga 20 Juli 2021 mendatang, pusat bisnis di Kota Medan tutup. Kondisi ini memberikan dampak bagi sebagian kalangan meski hanya sepekan.

Berikut reportase wartawan Waspadaaceh.com, Sabtu (17/7/2021), dari sejumlah ruas jalan pusat bisnis atau Central Bussiness Distric (CBD) yang ada di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini. Salah satunya, pusat bisnis di kawasan Sei Sikambing Medan, persis di persimpangan Sei Sikambing Gatot Subroto dilakukan penyekatan atau penutupan jalan.

Kawasan ini sebelumnya dikenal ramai dan padat kendaraan hingga macet. Namun, kini lalu lintas di kawasan itu lenggang, ditambah pertokoan dan pusat bisnis di sana tutup.

Selain di isana, ada juga kawasan Uniland, Medan Mall hingga Jalan Rahmadsyah, Jalan Asia, Jalan Thamrin, Jalan Sutomo Ujung Pasar Sambu hingga kawasan Jalan HM Yamin. Di sejumlah kawasan ini dikenal sebagai CBD Kota Medan karena merupakan pusat transaksi aneka jenis jasa dan barang.

Sudah sejak 12 Juli lalu, kawasan ini tutup dan sepi lalu lintas. Kendaraan yang melintas di kawasan ini bahkan bisa dihitung dengan jari dalam sehari. Aktivitas bisnis juga sama sekali tidak berjalan.

Salah satu ojek online (ojol) Alfarizi mengaku kawasan ini sepi membuat orderan pun sepi. Awalnya, di kawasan ini dia sering mendapat order antar barang, namun kini tidak ada sama sekali.

“Orderan penumpang juga tidak ada. Karena tidak ada aktivitas apapun. Jadi ya sepi kali, sama sekali tidak ada orderan apapun,” katanya.

Tidak hanya di sana, kawasan pinggiran Kota Medan yakni Medan Marelan hingga Medan Belawan juga sepi. Bahkan, sejumlah supermarket nasional seperti Indomaret dan Alfamart yang biasanya buka 24 jam kini sejak pukul 20.00 WIB sudah tutup. Tidak hanya supermarket, restoran dan kafe juga sudah tutup lebih cepat.

“Takut kena razia. Karena sering dirazia, disuruh tutup lebih cepat,” ujar salah satu pedagang makanan di Pasar 5 Marelan Jalan Kpt Rahmad Buddin.

Padahal, dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Medan Nomor : 443.2/6134 tentang PPKM Darurat dan Mengoptimalkan Posko Penanganan COVID 19 di Tingkat Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran COVID-19 di Kota Medan tertanggal 12 Juli 2021 berlaku hingga 20 Juli 2021.

Padahal pada point 9 berbunyi “pelaksanaan kegiatan makan/minum ditempat umum (restoran, warung makan, rumah makan, kafe, PKL, lapak jajanan) baik berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall hanya menerima delivery/take away dan tidak menerima makan di tempat (dine in)”.

Artinya, pelaku usaha yang bergerak di bidang makanan dan minuman seperti restoran dan kafe tetap boleh beroperasi asalkan tidak menyediakan makan di tempat.

Hingga kini, kasus pasien aktif naik di wilayah Provinsi Sumatera Utara, per kondisi Kamis (15/07/2021), jumlahnya menjadi 5.718 orang atau naik 938 orang dari Rabu (14/07/2021) yang masih 4.780 orang.

Adapun pasien aktif itu saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit dan yang isolasi mandiri di rumah. Artinya pasien aktif menunjukkan jumlah real pasien covid dalam perawatan.

Dilihat dari update data COVID-19 Sumut per kondisi 15 Juli 2021 tersebut, tercatat bahwa pasien aktif covid di Medan sebanyak 2.553 orang. Jumlah itu adalah yang paling banyak di Sumut.

Terbanyak kedua Deli Serdang 849 orang, disusul Karo 238 orang, Dairi 183 orang, Simalungun 156 orang, Binjai 149 orang, Padang Sidimpuan 134 orang, Tapanuli Utara 128 orang, Tanjungbalai 115 orang, dan Tapanuli Selatan 111 orang, dan Asahan 104 orang.

Sementara itu, jumlah total terkonfirmasi positif COVID 19 di Sumut per kondisi 15 Juli itu sebanyak 41.780 orang. Jumlah itu menunjukkan pertambahan 1.127 orang dibandingkan Rabu 14 Juli 2021 sebanyak 40.653 orang.

Kemudian jumlah pasien sembuh 34.778 orang, bertambah 174 orang dari kondisi Rabu 14 Juli sebanyak 34.604 orang. Jumlah yang meninggal bertambah 15 orang, atau menjadi 1.284 orang dari 1.269 orang.

Sementara jumlah spesimen yang diperiksa pada Kamis 15 Juli itu sebanyak 4.418 orang, atau total menjadi 634.987 spesimen yang diperiksa sejauh ini. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER