Lhokseumawe (Waspada Aceh) – Empat wanita imigran Rohingya, kembali dilaporkan melarikan diri dari kamp pengungsian sementara yang berada di Balai Latihan Kerja (BLK) Gampong Meunasah Mee, Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, pada Minggu (30/1/2022).
Jubir Satgas Penanganan Pengungsi Lhokseumawe, Marzuki, kepada wartawan menjelaskan, keempat wanita imigran Rohingya diketahui kabur setelah petugas melakukan penghitungan ulang jumlah pengungsi yang berada di lokasi penampungan.
Penghitungan jumlah pengungsi ini dilakukan setiap hari oleh petugas penjaga kamp wanita. Mereka melarikan diri lewat pagar belakang, setelah menjebol pagar.
“Kasus imigran Rohingya kabur, merupakan kasus kedua kalinya. Sebelumnya delapan gadis imigran Rohingya kabur pada 18 Januari 2022, sehingga saat ini tersisa 93 orang warga Rohingnya di kamp penampungan dari sebelumnya 105 orang,” kata Marzuki, Senin (31/1/2022).
Lanjut Marzuki, Pemerintah Kota Lhokseumawe telah meminta UNHCR segera melakukan pemindahan para imigran ke lokasi penampungan permanen di Sumatera Utara, untuk mengantisipasi adanya tindak pidana perdagangan orang (TPPO), yang melibatkan WNI.
“Selain itu Pemerintah Kota Lhokseumawe telah membentuk gugus Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan penyelundupan orang, karena ada beberapa persoalan yang meliputi berbagai aspek, salah satunya aspek aturan hukum atau sindikat,” katanya. (Syaiful).
